TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pendemo di Cianjur dari Aliansi Masyarakat untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Cianjur melakukan salat gaib untuk Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh di halaman parkir kantor Bupati Cianjur, Senin, 22 April 2013. Mereka menganggap bupati telah "mati" karena tidak pernah menghiraukan rakyat.
Massa menuntut Bupati Cianjur mundur dari jabatannya karena diduga terlibat korupsi. "Kami meminta Bupati Cianjur segera ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi dana pos non-urusan, salah satunya jamuan makan minum, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur tahun 2007-2010 senilai Rp 6,1 miliar," ujar Koordinator Apuh Cianjur, Yana Nurzaman, di Cianjur, Senin, 22 April 2013.
Menurut Yana, dia bersama massa dari Ampuh sudah berkali-kali melakukan aksi, tapi tak pernah ada yang menanggapi. Bahkan, tak sekali pun Bupati berani datang untuk menemui pendemo. "Kalau tidak merasa korupsi, tentu dia berani datang," kata Yana.
Sempat terjadi kericuhan karena aparat Kepolisian Resor Cianjur terlihat memanas-manasi para pendemo. Kepala Bagian Operasional Polres Cianjur, Komisaris Gatot Satrio Utomo, beberapa kali memprovokasi para pendemo menggunakan pengeras suara milik polisi. "Jangan takut, kalau mereka (pendemo) merangsek, kita sikat. Kita dilindungi protap dan undang-undang," kata Gatot kepada anak buahnya.
Adapun Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh tetap tidak hadir untuk menemui para pendemo. Tjetjep dikabarkan sakit dan berobat di Bandung.
DEDEN ABDUL AZIZ
Topik Terpopuler:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terhangat:
Inilah Formatur Baru Partai Demokrat
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Polisi Militer Periksa Pelaku Insiden Kantor PDIP
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda