TEMPO.CO, Seoul - Korea Selatan menyatakan akan menyiapkan "kuburan massal" jika Korea Utara tak bersedia berunding soal Kaesong, kawasan industri yang menjadi simbol kerja sama penyatuan Korea.
Kawasan industri Kaesong yang berdiri di wilayah Utara telah ditutup oleh negeri komunis ini sejak bulan lalu menyusul konflik politik kedua negara. Seluruh pekerja asal Selatan diusir.
Dalam sebuah pengarahan di depan layar kaca, Kamis, 25 April 2013, juru bicara Menteri Penyatuan Korea Selatan Kim Hyung-suk menolak menguraikan sikap, apakah Seoul akan bertindak jika Pyongyang benar-benar tidak merespon hingga batas waktu yang ditetapkan, Jumat, 26 April 2013.
Seoul meminta dengan sangat agar Utara membuka kembali kompleks industri Kaesong. Namun, pernyataan Seoul soal "kuburan massal" mungkin sebagai sinyal bahwa negeri itu akan menarik sisa pekerjanya di sana.
"Kami tak berubah sikap soal Kaesong bahwa kompleks itu agar tetap beroperasi," ujar Kim. "Tetapi kami juga tak bisa menerima situasi ini (penutupan) berlangsung terus-menerus." Dia menambahkan, "Jika Korea Utara menolak usulan kami, kami tak punya pilihan kecuali memberikan tekanan yang keras."
Kim tak menjelaskan langkah keras apa yang bakal diambil. Akan tetapi, sikap keras itu diperkirakan Korea Selatan bakal menarik diri secara permanen dari kawasan yang mempekerjakan 53 ribu orang di 123 perusahaan Korea Selatan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Rusia Sudah Peringatkan CIA Soal Tamerlan Tsarnaev
FBI: Pemuda Amerika Serikat Gabung ke Al-Qaeda
Tersangka Bom Boston Dicuci Otak di Cambridge
Kisah Warga Penemu Pengebom Boston Maraton