TEMPO.CO, Jakarta- Peran Ridwan Hakim, putra keempat Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hilmi Aminuddin, mulai terkuak. Elda Devianne Adiningrat, salah seorang pengusaha, mengaku pernah bertemu dengan Ridwan dan Ahmad Fathanah untuk membahas penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama, Januari lalu.
"Pak Ridwan mengatakan sebenarnya kalau kita bantu Ibu Elizabeth, itu orang bisa memiliki konduite (kemampuan) baik," kata Elda menirukan ucapan Ridwan saat itu. (Baca: Siapa Ridwan, Anak Hilmi yang Dicegah KPK?). Pernyataan Elda disampaikan ketika bersaksi dalam persidangan Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, terdakwa kasus dugaan suap impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, kemarin. Keduanya adalah Direktur Indoguna.
Atas pertanyaan Ridwan, Elda berusaha meyakinkan majelis hakim bahwa Elizabeth memiliki kemampuan terkait dengan penambahan kuota tersebut. "Ya, dia memang mau melaksanakan ini dengan tidak asal-asalan," kata dia.
Elda, sebagai orang yang diminta Maria Elizabeth Liman, Direktur Utama Indoguna, juga membantu melobi Luthfi Hasan Ishaaq melalui Ahmad Fathanah terkait dengan penambahan kuota impor daging di Kementerian Pertanian. Luthfi saat itu menjabat Presiden PKS, sedangkan Fathanah adalah orang kepercayaan Luthfi. Elda menegaskan pertemuan itu diatur Fathanah.
Menurut Elda, awalnya Fathanah meminta Elizabeth menemui Ridwan di Kuala Lumpur guna membicarakan penambahan kuota impor daging. Karena Elizabeth sibuk, Elda mewakilinya. Elda mengatakan Ridwan sempat kecewa atas absennya Elizabeth.
Dalam pertemuan itu, Elda menambahkan, Ridwan menjamin bahwa penambahan kuota impor daging untuk Indoguna berjalan mulus. Fathanah kemudian meyakinkan Elda bahwa ucapan Ridwan bukanlah pepesan kosong. "Beliau itu putra Ustad Hilmi, jangan main-main. Jangan enggak serius dalam mengurus ini," kata Elda, menirukan ucapan Fathanah.
Pengacara Elizabeth, Bambang Hartono, mengatakan kliennya sempat dihubungi Elda, yang mengaku berada di Kuala Lumpur untuk bertemu dengan petinggi PKS guna mengatur penambahan kuota impor sapi, salah satunya Ridwan. Namun, kata dia, kliennya menolak ajakan Elda. "Ketika itu dia dari Amerika langsung ke Indonesia, tidak ke Kuala Lumpur," katanya. Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, juga membenarkan adanya pertemuan itu. "Klien saya pernah singgung soal itu, tapi detailnya saya tak tahu."
Sumber Tempo mengatakan Ridwan diduga kuat sebagai operator ayahnya dalam pengaturan kuota impor itu. "Dia kerap membawa nama bapaknya," tutur dia. Komisi Pemberantasan Korupsi sudah dua kali memeriksa Ridwan. Ia sempat menghilang tak lama setelah KPK meminta pihak Imigrasi mencegahnya bepergian ke luar negeri pada 8 Februari lalu. Setelah diperiksa KPK pada 6 Maret lalu, Ridwan membantah tudingan ikut mengatur penambahan kuota impor daging untuk Indoguna. "Tidak ada itu," katanya.
Pengacara Hilmi dan Ridwan, Zainuddin Paru, mengatakan kesaksian Elda, yang menyebutkan soal pertemuan Ridwan di Kuala Lumpur, harus divalidasi. "Kesaksian itu harus diuji lagi."
NUR ALFIYAH | ANTON A | MUHAMAD RIZKI | LINDA HAIRANI
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh
Baca Juga:
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah
Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS