TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Soetomo mengatakan, perluasan bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin terhambat proses pembebasan lahan. ''Sudah terlambat 1,5 tahun karena masyarakat dan LSM masih menolak,'' kata Tommy saat ditemui di kantornya, Kamis, 16 Mei 2013.
Angkasa Pura berniat untuk mengembangkan bandara dengan lahan baru seluas 100 hektare. Saat ini lahan yang sudah dibebaskan baru seluas 64 hektar. Sementara luas bandara yang sudah ada yaitu 40 hektare.
Tommy melanjutkan, kondisi bandara saat ini sudah tidak lagi sanggup menampung penumpang yang melebihi 4 juta per tahunnya. Sedangkan kapasitas bandara hanya dapat menampung kurang dari 1 juta per tahunnya.''Kalau urusan lahan beres kapasitas nanti bisa mencapai 5 juta penumpang.''
Untuk bisa membebaskan lahan pihaknya juga terus bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat. Masyarakat yang lahannya dibebaskan juga diberikan ganti rugi Rp 250.000 per meter persegi.''Padahal kita sudah memberi harga di atasnya, harga tanah disana itu standarnya sekitar Rp 100.000,''kata Tommy.
Untuk pengembangan bandara ini investasi yang dibutuhkan yakni sebesar Rp 1,2 triliun untuk terminal, landasan, dan taxi way.
RIRIN AGUSTIA
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP| Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah
Baca Juga:
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah
Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS