TEMPO.CO, Jember - Ratusan orang aktivis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menggelar aksi demonstrasi. Mereka memprotes rekrutmen calon anggota legislatif di kantor Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra Jember. "Rekrutmen dan penyusun daftar caleg sementara yang dilakukan Gerindra Jember tidak transparan dan fair," ujar Zulfikar Robi, koodinator aksi, , Selasa, 21 Mei 2013 siang.
Menurutnya, tidak sedikit kader dan pengurus Gerindra yang dirugikan. Mereka yang ingin menjadi caleg ditarik uang pendaftaran hingga jutaan rupiah dengan beragam dalih. "Bahkan ada beberapa kader Hambalang (kediaman Prabowo Subiyanto) tidak masuk dan diganti dengan orang baru yang mau bayar uang jutaan," katanya.
Sahrowi, Ketua Pengurus Anak Cabang Gerindra Kecamatan Kaliwates mengatakan salah satu alasan penarikan uang yang dilakukan adalah untuk sewa kantor atau sekretariat DPC Partai Gerindra dan pelaksanaan hari ulang tahun partai itu. "Tapi kenyataannya, acara ulang tahun itu sampai sekarang tidak dilaksanakan," kata dia.
Mereka menuntut Ketua DPC Partai Gerindra Jember, Satip, mengundurkan diri. Mereka menuding, Satip secara sepihak melakukan serangkaian rekayasa dan tindakan yang melampaui kewenangannya sebagai ketua partai. "Kalau tidak, kami akan melakukan aksi lagi dan melapor langsung kepada Bapak Prabowo,"kata Zulfikar.
Aksi itu mendapat penjagaan ketat ratusan aparat Kepolisian Resor Jember. Aksi yang diwarnai pelemparan telur busuk itu nyaris kisruh, karena sejumlah pengurus Gerindra yang berada di dalam kantor hendak melakukan perlawanan.
Hingga aksi berakhir, tidak ada satu pun pengurus DPC Gerindra yang menemui mereka. Satip tidak nampak berada di dalam sekretariat Gerindra. Nomor telepon selulernya juga tidak aktif ketika dihubungi.
Ahmad Halim, Wakil Ketua DPC Gerindra membantah tudingan itu. Menurutnya, proses rekrutmen caleg yang dilakukan DPC Gerindra Jember sudah sesuai prosedur dan aturan partai. "Semua sudah mengikuti standar operasional dan AD/ART Partai. Ada tes tulis, tes psikologi dan singkronisasi dengan pengurus DPW dan pusat DPP," kata dia.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay