TEMPO.CO, Banyuwangi-Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Arief Yahya, mengatakan perusahaannya sukses melakukan ekspansi usaha ke Hongkong dan Timor Leste. Pelanggan kartu AS 2in1, produk yang diluncurkan Telkom, di Hongkong saat ini telah mencapai 50 ribu orang. "Jumlah pelanggan terus meningkat," kata Arief di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa 21 Mei 2013.
Kartu AS 2in1 merupakan produk anyar PT Telkom melalui anak usahanya Telkom Internasional Hongkong (Telin Hongkong) yang diluncurkan Oktober 2012 lalu. Kartu tersebut dibuat khusus sebagai langkah ekspansi bisnis PT Telkom di Hongkong. Kelebihan kartu ini dalam satu simcard terdapat dua nomor sekaligus, yakni nomor Hongkong dan Indonesia.
Dalam ekspansi bisnis itu Telin bekerja sama dengan operator mobile terbesar di Hongkong, CSL Limited. Dengan model kerja sama tersebut Telkom dapat menyediakan mobile phone services di Hongkong tanpa harus memiliki lisensi khusus untuk alokasi frekuensi atau infrastruktur yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan telepon selular.
Arief menjelaskan, Telkom membidik tenaga kerja indonesia yang jumlahnya mencapai 200 ribu di negara itu. Penetrasi kartu AS 2in1, kata dia, cukup berhasil karena memberikan kemudahan berkomunikasi bagi keluarga TKI di Indonesia dengan tarif murah. "Ketika TKI dihubungi keluarganya dari Indonesia, tarifnya tetap lokal," kata dia.
Selain Hongkong, kata Arief, PT Telkom juga telah melebarkan usahanya ke Timor Leste, Singapura, Australia, dan Malasyia. Ekspansi di Timor Leste dilakukan awal Januari lalu, setelah memenangkan tender internasional untuk menangani telekomunikasi nirkabel di Timor Leste.
Telkom ke Dili membawa nama Telkomcel (menggunakan C) untuk membedakan dari saudaranya Telkomsel yang ada di Indonesia. Tercatat 23.000 pelanggan terdaftar pada hari pertama Telkomcel beroperasi. "Biaya investasi di Timor Leste hingga Rp 500 miliar," kata Arief.
IKA NINGTYAS
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDSUS Cinta Fathanah
Skenario Tukar Kursi, Lobi Fathanah di Pesawat
Begini Modus Pencucian Uang Aiptu Sitorus
Calon KSAD Moeldoko Diingatkan 'Operasi Sajadah'