TEMPO.CO, Kupang--Kalangan golongan putih (Golput) pemilu kepala daerah (Pilkada) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan menang dalam pemilu Gubernur NTT putaran kedua yang akan digelar, Kamis, 23 Mei 2013.
"Kami target menang pada pemilu Gubernur NTT. Dibandingkan putaran pertama lalu," kata ketua dewan pembina Golongan Putih NTT, Wens Jhon Rumung kepada Tempo, Rabu, 22 Mei 2013.
Menurut dia, pihaknya menargetkan 1,3 juta lebih orang yang akan golput pada Pilgub putaran kedua. Pada putaran pertama, 18 Maret 2013 lalu, angka golput NTT hanya sekitar 800 ribu jiwa.
Dia mengatakan, pihaknya memilih golput, karena sistem yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT dalam menetapkan hari pemungutan suara sangat merugikan masyarakat di daerah ini. "Kenapa harus ditetapkan pada hari Kamis. Bukan, hari libur atau hari Sabtu," katanya.
Hari Kamis, katanya, adalah hari kejepit, sehingga hari Jumat sering dijadikan hari yang diliburkan. Dua hari ini, lanjutnya, sudah mematikan ekonomi rakyat NTT. Apalagi, pelayanan kemasyarakatan tidak berjalan. "Kita mengecam KPU yang menetapkan hari coblos pilgub NTT di hari Kamis," katanya.
Dia menambahkan, pilihan mereka untuk golput adalah kebebasan, karena Indonesia tidak melarang adanya Golput. Di Dunia, hanya dua negara yang melarang warganya Golput yakni Australia dan Rusia. "Indonesia kan bebas, mau memilih atau tidak," katanya.
Juru Bicara KPU NTT, Djidon de Haan mengatakan penetapan hari Kamis, 23 Mei 2013 sebagai hari pemungutan suara, karena penetapan itu diperhitungkan dengan masa akhir jabatan gubernur dan wakil gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Sikka yang pemilukadanya digelar bersamaan. "Kami perhitungkan akhir masa jabatan Bupati Sikka yang berakhir pada 31 Mei 2013," katanya.
Namun, dia enggan mempersoalkan ancaman golput tersebut, karena itu kebebasan dari pemilih. "Silahkan saja, tapi penetapan ini tidak merugikan siapa pun," katanya.
Pada putaran pertama lalu, sebanyak 7.900 lebih atau 20 persen dari jumlah pemilih 3,027 juta lebih pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. "Kami tetap mengajak masyarakat untuk gunakan hak pilih," katanya.
YOHANES SEO
Berita terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Ibu Darin Mumtazah: Wawancarai Saja Kucing Saya
Lutfi Hasan Ditahan, Rumah Darin Mumtazah Sepi
Ditanya Soal Darin Mumtazah, Luthfi Melirik
PKS Klaim Bisa Himpun Rp 2 Triliun Secara Sah