TEMPO.CO, Purwokerto- Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan dijadwalkan akan menjadikan Banyumas sebagai penghasil gula kelapa terbesar di Indonesia. Rencananya, peluncuran program tadi dilakuka pada 5 Juli. Setiap hari, para perajin gula kelapa yang rata-rata masih hidup miskin di Kota Satria itu menghasilkan sekitar 172 ton gula kelapa.
"Banyumas sudah mengantongi sertifikat internasional sebagai penghasil gula kelapa terbesar di Indonesia," kata Kepala seksi Industri Pertanian dan Kehutanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Banyumas, Sri Gito, Selasa, 28 Mei 2013.
Saat ini, kata dia, perajin gula kelapa di Banyumas mencapai 27 ribu kepala keluarga. Mereka membuat gula dengan berbagai kemasan seperti gula cetak, kristal atau semut, kristal jahe, dan gula kelapa kristal kombinasi.
Dalam setahun, produksi gula kelapa Banyumas bisa mencapai 63 ribu ton. Sementara, luas lahan yang ditanami pohon kelapa sekitar 18 ribu hektare. Selain dipasarkan di Jawa Tengah, gula kelapa Banyumas juga merambah berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Koperasi Nira Satria, Nartam Andrea Nusa mengatakan, saat ini jualan utama perajin gula kelapa adalah gula organik. "Campuran bahan kimia mulai ditinggalkan dan diganti dengan bahan organik," katanya.
Ia mengungkapkan, perajin gula mulai sadar dengan dampak buruk penggunaan bahan kimia untuk campuran gula. Bahan kimia tersebut biasanya digunakan agar tampilan gula tampak lebih cerah.
Menurut dia, gula organik banyak diminati orang-orang Eropa dan Amerika. "Gula organik ini cukup laku di Asia, Amerika dan Eropa karena tidak membahayakan kesehatan, katanya.
ARIS ANDRIANTO
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah
Dapatkan Agen, Joe Taslim Kalahkan Ribuan Aktor
Joe Taslim Dapat Bonus, Fast Furious Box Office
Interpelasi soal KJS, Jokowi: Bukan Masalah!