TEMPO.CO, Depok--Sejumlah pedagang di Stasiun Universitas Indonesia mulai berbenah kemarin. Alasannya, PT Kereta Api Indonesia akan membersihkan stasiun tersebut dari pedagang guna menerapkan sistem tiket elektronik (e-ticketing) hari ini, Rabu 29 Mei 2013. Apabila lahan stasiun steril dari pedagang, PT KAI akan membuat gate e-ticketing.
Dari sekitar 50 kios yang berada di atas peron, hanya 12 yang masih berjualan. Seorang pemilik kios rental komputer di Stasiun UI, Ungkus, 31 tahun, sibuk memindahkan belasan perangkat komputer miliknya ke tempat yang lebih aman. Ungkus menitipkan peralatan komputer itu ke tempat temannya yang terletak di belakang stasiun. “Tapi kami pedagang akan tetap bertahan,” katanya kemarin.
Selama 15 tahun, Ungkus mengaku mengelola kios itu secara turun-temurun. Sebelum petugas penertiban datang, ia beserta puluhan pedagang yang lain akan menghalau petugas dengan cara berjaga di kios masing-masing. “Kami pasang badan,” ujarnya. Menurut dia, PT KAI tidak bisa semena-mena mengusir para pedagang sebelum bernegosiasi. Ungkus menambahkan, para pedagang mungkin saja bersedia menyerahkan kios mereka asalkan diberi ganti rugi.
Pernyataan senada disampaikan Nur Khalim, 28 tahun. Pedagang kelontong di Stasiun UI ini akan melawan penertiban dengan membentangkan spanduk di sepanjang peron. Menurut dia, perlawanan para pedagang ini didukung mahasiswa dan paguyuban karyawan UI. “Mereka bergerak karena solidaritas,” ujarnya.
Kepala Stasiun UI, Akyadi, mengatakan pengamanan di stasiun dilakukan seperti biasa, yakni terdiri atas 12 petugas Brimob Kelapa Dua dan satpam. Namun, untuk berjaga-jaga jika terjadi keributan dalam penertiban, Akyadi telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Depok. Ihwal penertiban ini, Akyadi mengaku tidak mengetahui. “Ada tim khusus dari pusat yang menertibkan pedagang, mengamankan penumpang dan jalur kereta,” katanya.
Anggota Brimob dari Satuan Kelapa Dua yang berjaga di Stasiun UI, Brigadir Satu Endy Purba, mengatakan sejumlah aparat dari Mako Brimob Kelapa Dua dan Polda Metro Jaya turut dilibatkan dalam penertiban tersebut. “Memang ada yang mau demonstrasi, tapi tidak besar,” ujarnya.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha Fathanah
Baca juga:
Besok, Tidak Ada Kereta di Stasiun UI
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Novi Ingin Diperlakukan Seperti Rasyid Rajasa
Korban Potong 'Burung' Berharap Bisa Operasi