TEMPO.CO, Kudus - Zaenuri (30), terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri pada Rabu 8 Mei lalu, hari ini dimakamkan di tempat kelahirannya, Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. "Kami izinkan dia dimakamkan Desa Klumpit, setelah sebelumnya kami melakukan musyawarah dengan unsur terkait, termasuk dengan keluarga almarhum," kata Muh Iskandar, Kepala Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus 30 Mei 2013.
Iskandar mengatakan, pihak Desa telah membuatkan surat persetujuan kepada keluarga. Zaenuri adalah penduduk Desa Klumpit RT 1 RW 5, putra keempat dari enam saudara putra pasangan Sunardi dengan (alm) Kasripah. Selama ini, Zaenuri dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan selalu membantu orang tuanya membuat batu bata. "Ia rajin ibadah, dan tidak ada sesuatu yang mencurigakan dari sosok tersebut," kata Ikhsan, tetangga korban. Kepergiannya beberapa waktu lalu, menurut Ikhsan, juga untuk bekerja.
Rekannya, Bayu Setianto lebih dahulu dimakamkan Jumat lalu (24/5) di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus. Bayu Setianto, adalah putra ketiga dari pasangan Sunarto-Marjinah, warga Desa Hadipolo. Pasangan suami-istri itu merantau ke Jakarta dengan pekerjaan sopir bus DAMRI. Meski Bayu dilahirkan di Jakarta dan selama pindah ke Kudus dia jarang pulang ke desanya. "Dari daftar kependudukan yang kami miliki memang ada yang bernama Bayu Setianto," kata Sulaiman Slamet, Kepala Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Sedangkan Nur Khasim, Kepala Dusun I Desa Hadipolo menyatakan, secara administratif Bayu memang masih tercatat warga desa Hadipolo, kelahiran Jakarta. Bayu adalah putra ketiga dari pasangan Sunarto-Marjinah, keduanya warga Desa Hadipolo. Pasangan suami-istri itu merantau ke Jakarta dengan pekerjaan sopir bus DAMRI.
Baik Sulaiman maupun Nur Khasim menyatakan, pihaknya sangat terbuka jika kedua tersangka dimakamkan di Kampung halamannya masing- masing. Tidak seperti halnya jenazah tersangka Bastari, ditolak untuk dikubur di kampung halamannya oleh warga Desa Karangtengah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Pada pekan lalu Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menggerebek tersangka teroris di sejumlah tempat, dan tercatat 20 orang tertangkap, dan tujuh orang di antaranya tewas ditembak. Untuk penggrebekan dilakukan di Batang, di Dusun Gagatan, Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah, Batang, Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka, tewas ditembak. Dari hasil operasi tersebut, Densus 88 berhasil menyita senjata FN, satu revolver dan sembilan butir peluru, kamera dan computer.
Sedangkan di Kebumen, tiga tersangka tewas adalah Bastari, Toni dan Bayu. Di lokasi penggrebekan Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, polisi berhasil menyita dua bom pipa, granat dan senjata pistol FN, tiga unit sepeda motor. Sementara di lokasi Serpong, Pamulang, dan Meruya, Jakarta, petugas berhasil menangkap lima terduga teroris berikut menyita satu pucuk revolver, 20 peluru, pakaian dan uang Rp 30 juta.
BANDELAN AMARUDDIN
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi
Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega
Cara KPK Sindir Darin Mumtazah