Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepertiga Wanita Usia 20-an Lewatkan Pap Smear

image-gnews
TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Sepertiga wanita berusia di akhir 20 melewatkan tes pap smear. Pap smear merupakan prosedur yang paling umum untuk mendeteksi kanker rahim pada wanita. Namun nyatanya, banyak wanita muda yang terlalu malu atau terlalu sibuk untuk menjalani tes ini. Padahal, kanker rahim mulai aktif pada kelompok usia ini.

“Ada sekitar 2.800 kasus kanker rahim tiap tahunnya, dan 900 kasus berujung pada kematian,” tulis Daily Mail, Senin, 10 Juni 2013. Kanker yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) ini terjadi pada wanita yang berusia 25 sampai 45 tahun melalui hubungan seks. Pada usia 25-49 tahun, wanita disarankan melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun. Sementara itu, bagi wanita berusia 50 tahun ke atas disarankan mengeceknya setiap 5 tahun. Pemeriksaan rutin ini diharapkan dapat mendeteksi kelainan sel yang mungkin berindikasi pada kanker rahim.

Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel pada rahim melalui vagina. Pemeriksaan ini tidak boleh dilakukan saat wanita sedang dalam masa menstruasi. Memang, pemeriksaan ini sedikit menimbulkan rasa sakit. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua wanita. Rasa sakit akan timbul bergantung pada kondisi tubuh pasien dan faktir psikologis. Hasil pemeriksaan akan diperoleh sekitar 3 minggu setelah pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, mungkin akan terjadi sedikit pendarahan dan kram. Namun, kondisi ini tidak berbahaya, tidak sebanding dengan kanker rahim yang terlambat terdeteksi.

Sebuah survei yang dilakukan lembaga kesehatan nasional Inggris, National Health Service (NHS) mengungkapkan 36 persen wanita berusia 25 sampai 29 tahun tidak hadir untuk memenuhi jadwal pemeriksaan pap smear pertama mereka. Bahkan, kelompok usia ini memiliki tingkat kehadiran terendah dari semua wanita yang mengikuti tes. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.