TEMPO.CO, Watampone - Demontrasi penolakan penaikan harga bahan bakar minyak terus terjadi di Sulawesi Selatan. Kali ini, unjuk rasa tak hanya diisi dengan orasi saja. Demonstrasi di Kabupaten Bone diisi dengan doa bersama untuk pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Mari kita doakan agar pemerintahan SBY runtuh," kata juru bicara demonstran Syamsuriadi, Kamis, 20 Juni 2013. "Karena mereka telah menyengsarakan banyak orang, buruh tani, buruh, dan masyarakat kelas menengah dengan kenaikan BBM."
Demonstrasi yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia itu juga meminta masyarakat untuk menolak pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Alasannya, BLSM merupakan bentuk penghinaan pemerintah kepada masyarakat. Mereka juga menanggap BLSM adalah alat politik menjelang Pemilu 2014.
Ratusan mahasiswa dan pedagang kaki lima juga menyandera truk pengangkut material bangunan di perempatan Jalan Ahmad Yani dan Cokroaminito. Hingga mengakibatkan kemacetan sepanjang dua kilometer.Puas berorasi di sana, mereka pun bergeser ke Kantor DPRD Bone. Di hadapan gedung dewan, mereka kembali mengungkapkan penolakan kenaikan harga BBM.
Kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Bone, Komisaris Bahri, demonstrasi telah mendapatkan pengawalan polisi. "Dan kami akan tetap mengawal dengan baik, selama aksinya tidak anarkis dan terlalu menyebabkan kemacetan," ujarnya.
ANWAR MARJAN
Topik Terhangat
HUT Jakarta | Ribut Kabut Asap | Forum Pemred | Koalisi dan PKS | Demo BBM
Baca juga:
Sidang Perdana Kasus Cebongan Kamis Ini
Kalapas Cebongan: Pasti Ada Tekanan Psikis Berat
Kasus Cebongan, LPSK Gandeng 16 Psikolog