TEMPO.CO, Berlin - Presiden Amerika Serikat berjanji akan mengurangi jumlah senjata nuklir yang dimiliki. Hal tersebut disampaikan Barack Obama dalam sebuah pidato di depan Gerbang Brandenburg, ikon Kota Berlin.
Janji Obama yang diucapkan pada Rabu, 19 Juni 2013, menyusul pertemuannya dengan pemimin Rusia bertema 'Perdamaian menuju keadilan.' "Sebagai presiden, saya akan berusaha mengurangi senjata taktis di Amerika Serikat dan Rusia. Semetara penolakan terhadap senjata nuklir yang dimiliki Korea Utara dan Iran tetap berlangsung," ucap Obama.
Pada pidato tersebut, Obama juga menyampaikan seruannya kepada dunia untuk mengurangi pembuatan bahan baku yang dapat digunakan untuk membangun senjata nuklir.
Pidato Obama ini mendapatkan tanggapan dari seorang pejabat senior Rusia. Dia mengatakan bahwa pengerahan perisai anti-misil Amerika Serikat menjadi halangan bagi pengurangan senjata nuklir bekas peninggalan Perang Dingin. "Bagaimana mungkin kami mengurangi senjata nuklir secara serius ketika Amerika Serikat saat ini sedang membangun kemampuan senjata pencegat?" kata Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin.
Sehari sebelumnya, Presiden Obama dan Kanselir Angela Merkel mendiskusikan pentingnya hubungan Eropa dengan Amerika Serikat.
AL JAZEERA | CHOIRUL
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
BBM Naik, Tarif Angkutan Naik 30-35 Persen
Rupiah Tembus 10.000
Lion Air Tantang AirAsia dan Tiger Airways