TEMPO.CO, Batam - Asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan diprediksi akan semakin tebal untuk beberapa hari mendatang, khususnya yang menyelimuti Kota Batam dan Singapura. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Batam menghimbau masyarakat wasapa khususnya bagi pengendara kendaraan baik di darat maupun di laut.
Ketua BMKG Batam, Phillip Mustamu mengatakan asap ini berpotensi kian tebal. Jarak pandang yang tiga hari lalu 1.000-1.500 meter, kini hanya 1.000 meter. Kepastian kabut asap makin pekat karena titik api terus bertambah dari 138 titik api (hot spot) di Riau daratan menjadi 1.403 titik.
Sedangkan titik api di Jambi dan Kalimantan juga terus bertambah. "Masyarakat waspada, terutama transportasi antarpulau. Kabut asap bakal makin pekat," kata Phillip menjawab Tempo Kamis, 20 Juli 2013.
Menurut Phillip, sejauh ini belum ada gangguan penerbangan di Bandar Udara Hang Nadim Batam. Namun jarak pandang yang semakin pendek kemungkinan akan ada penundaan penerbangan. Biasanya menjelang sore kabut semakin tebal. Menjelang subuh kembali menipis menjelang pagi.
Kepala Bidang Penerangan Badan Pengusahaan Batam di Bandar Udara Hang Nadim, Dendi Gustinandar, menjelaskan, ada beberapa penerbangan dijadwal ulang. Ini berlaku untuk pesawat yang akan berangkat di atas pukul 14.00 WIB. " Sore kabut asap tebal," kata Dedy.
Warga di Batam mulai menggunakan masker. Naris Situmorang, warga Bengkong Harapan Batam membeli masker untuk menghindari asap." Selain kabut asap juga untuk debu," katanya. Ia menjelaskan selama ini ia tak belum menyadari pentingnya masker, tapi melihat kabut asap makin tebal, "Nafasku sesak," atanya.
RUMBADI
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
BBM Naik, Tarif Angkutan Naik 30-35 Persen
Rupiah Tembus 10.000
Lion Air Tantang AirAsia dan Tiger Airways