TEMPO.CO, Kremlin - Buronan Amerika Serikat, Edward Snowden menarik permintaan untuk suaka di Rusia. Pasalnya, Presiden Vladimir Putin mendesak dia untuk berhenti melakukan aktivitas yang disebut sebagai anti-Amerika.
Meski begitu, Rusia masih berbaik hati kepada Snowden. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada pers bahwa Rusia tidak melepaskan pencari suaka politik ke negara-negara dengan hukuman mati.
Peskov mengatakan, Snowden dengan keyakinannya atau karena alasan lain, menganggap dirinya sebagai seorang aktivis hak asasi manusia, seorang pejuang untuk cita-cita demokrasi dan kebebasan manusia. "Bahkan aktivis hak asasi manusia dan organisasi di Rusia, serta rekan-rekan mereka di luar negeri mengakui hal ini," katanya.
Untuk alasan ini, Peskov menegaskan, mengekstradisi Snowden ke negara seperti Amerika Serikat di mana hukuman mati diberlakukan adalah mustahil.
Kini Snowden masih tertahan di Bandara Moskow dan telah meminta suaka ke 15 negara.
Peskov menambahkan bahwa Snowden saat ini masih di wilayah zona transit Sheremetyevo di Moskow dan tidak pernah menyeberangi perbatasan Rusia. Dia sekali lagi menegaskan bahwa Pemerintah Rusia tidak terlibat dalam dialog aktif dengan mantan pegawai CIA itu dan tidak pernah berkolaborasi dengannya.
"Snowden memang meminta untuk tinggal di Rusia. Namun, ketika ia tahu posisi Rusia, ia memutuskan untuk tidak tinggal di Rusia, "kata Peskov.
RT| ANTO
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal