TEMPO.CO, Manado - Pola makan masyarakat Sulawesi Utara yang doyan dengan makanan berbahan dasar daging dan punya lemak tinggi membuat provinsi ini tergolong sebagai salah satu daerah dengan penderita penyakit jantung cukup tinggi.
Hal ini disampaikan dua dokter spesialis jantung asal Sulawesi Utara, Dr Adrian Langkilisan, spesialis bedah jantung, dan Dr Yandry Pangemanan satu-satunya dokter spesialis pemasangan kateterisasi jantung di Kota Manado.
Ditemui saat peresmian penggunaan alat operasi jantung di RSAD Wolter Mongisidi Kota Manado, Senin 1 Juli 2013 malam, Adrian dan Yandry mengatakan pola makan dengan bahan dasar daging dan berlemak yang menyebabkan tingginya kolesterol yang memicu penyakit jantung. (Baca: Disfungsi Ereksi Ternyata Gejala Jantung)
"Pola makan yang memicu munculnya kolesterol yang tinggi yang menyebabkan kita mudah terserang penyakit jantung. Dan ini sangat rentan dengan masyarakat di Manado yang memang doyan makanan berlemak tersebut," kata Adrian.
Menurut Adrian, setiap pekannya ada 2 orang pasien sakit jantung asal Sulawesi Utara yang dirujuk untuk mendapatkan tindakan di rumah sakit yang ada di Jakarta. “Nah, indikasi tingginya angka pasien asal Sulawesi Utara itu karena setiap pekannya ada 2 orang pasien yang dirujuk dari sini (Manado)," katanya. (Hati-hati makin banyak terjadi pada usia muda)
Sementara itu, Kota Manado sendiri akhirnya memiliki alat cath lab atau catheterization laboratory merupakan alat lengkap pendeteksi penyakit jantung sekaligus kateterisasi jantung untuk pemasangan ring jantung. Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang meresmikan penggunaan alat tersebut di RSAD Wolter Mongisidi.
Dalam peresmian tersebut, Mangindaan mengaku dirinya punya keterpanggilan sebagai putra daerah asli untuk melihat langsung alat Cath Lab yang merupakan pertama dimiliki oleh rumah sakit di Kota Manado ini.
"Saya hadir di sini bukan sebagai kapasitas menteri perhubungan tapi sebagai orang asli Kawanua (sebutan orang asal Sulawesi Utara). Saya diminta para dokter asal Sulawesi Utara untuk melakukan lobi untuk mendatangkan alat ini karena melihat tingginya angka penderita penyakit jantung di Manado," kata Mangindaan.
"Selama ini semua pasien penyakit jantung harus dirujuk ke Jakarta atau daerah lain. Sehingga kadangkala banyak pasien enggan berobat karena biaya perjalanan yang besar. Makanya ketika saya diminta para dokter, maka saya usahakan," kata Mangindaan kembali.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita kesehatan:
6 Makanan Peningkat Kecerdasan Otak
7 Vaksin yang Tidak Boleh Terlewatkan
Anak Cenderung Obesitas Jika Diasuh Kakek-Nenek
Sembilan Keluhan Beresiko saat Kehamilan
Bayi Usia Lima Bulan Bisa Saling Baca Emosi
Hati-hati, Kucing Bisa Tularkan Tuberkulosis
Berita terpopuler:
Cuma Jokowi yang Dipandang Mampu Bendung Prabowo
Novi Amilia Hampir Buka Baju Lagi
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
6 Alasan yang Bikin Warga Tak Percaya Polisi