Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gara-gara SMS, Lima ABG Ini Bunuh Siswi SMP

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
TEMPO/Mahfoed Gembong
TEMPO/Mahfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Sleman menangkap remaja/ABG-anak baru gede pembunuh seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembunuhan yang terjadi pada Ahad malam, 7 Juli 2013  itu di halaman Taman Kanak-kanak Tunas Wisata Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman. Mayat ditemukan pada keesokan harinya pukul 07.50 WIB. Korban tewas dengan tubuh penuh luka dan remuk pada bagian kepala akibat dihantam cor beton.

"Lima kami tangkap, tiga sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan," kata Ajun Komisaris Heru Muslimin, Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Sleman, Selasa 9 Juli 2013.

Para tersangka pembunuh Nanda Amalia Setyowati, 15, siswi SMP 3 Depok, Sleman itu adalah DG, 14 tahun siswa kelas 3 Madrasah Tsanawiyah, SS, 15 tahun siswa kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan dan YS, 17 siswa kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Mereka adalah warga Papringan, Caturtunggal Depok, Sleman.

Sedangkan dua lainnya adalah AY, 13 tahun siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama dan EP, 13 siswi kelas 3 Sekolah Menengah Pertama. Mereka adalah warga Gowok, Caturtunggal Sleman. Mereka dijadikan saksi karena ada di lokasi saat terjadi pembunuhan.

Heru menambahkan, pelaku dan korban berkenalan sejak dua bulan lalu. Pembunuhan terjadi diduga sudah direncanakan oleh para pelaku. Itu dilihat dari barang bukti pisau yang telah disiapkan oleh tersangka YS. Para tersangka juga didampingi unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Kepolisian.

Mereka dijerat Pasal 338 jo 340 Kitab undang-undang Hukum Pidana. Dari keterangan pelaku, pembunuhan dilatarbelakangi karena tersinggung. Pemicunya karena pesan singkat bernada hinaan yang dikirimkan pada Sabtu 6 Juli 2013 malam oleh korban Nanda Amalia (15) kepada EP, yang merupakan pacar YS.

Usai membaca SMS (pesan singkat) itu, emosi YS muncul dan ingin mengklarifikasi kepada korban. Lalu tiga tersangka berkumpul di rumah SS dan merencanakan untuk memberi pelajaran kepada korban. Tersangka DG kemudian meminta EP menghubungi korban lalu janjian.

Mereka sepakat bertemu pada Ahad lalu pukul 21.00 di Taman Kanak-kanak Tunas Wisata Ambarrukmo. Korban yang tercatat sebagai siswi kelas 3 SMP 3 Depok itu datang bersama dengan EP. Lalu muncul para tersangka dan saksi AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat sedang berbincang di pintu gerbang, tiba-tiba dari belakang kepala korban dipukul menggunakan cor beton oleh tersangka YS. Nanda lalu tersungkur dan hendak berteriak, namun YS sudah terlebih dulu membekap mulutnya.

Tersangka DG melihat pisau yang dibawa YS jatuh. Lalu diambil dan digunakan untuk menusuk tubuh korban.

Setelah Nanda tidak sadar, para pelaku menyeret tubuhnya dari gerbang ke dalam kompleks bangunan sekolah. Di pojok gedung, kepala korban kembali dipukul dengan cor beton. Setelah korban dipastikan tak bernyawa, mereka lalu meninggalkan lokasi.
"Untuk menghilangkan jejak, motor korban dibawa salah satu pelaku," kata Heru.

Menurut Kepala Kepolisian resor Sleman Ajun Komisaris Besar Heri Sutrisman, pembunuhan diduga sudah direncanakan sebelumnya oleh para tersangka. "Dengan membawa senjata tajam, ada indikasi sudah direncanakan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL |Bencana Aceh

Terpopuler:
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'
Suap Daging Impor, KPK Kembali Periksa Maharani
Beruang Salju Ini Hentikan Laju Kapal Raksasa
KPK Lebih Percaya Yulianis Ketimbang Nazaruddin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

5 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

15 jam lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

16 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

21 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

22 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.