TEMPO.CO, Kairo - Kepemimpinan baru Mesir, saat ini, dihadapkan pada sulitnya membentuk pemerintahan sementara setelah mereka mengeluarkan perintah penahanan terhadap pemimpin gerakan Islam pendukung bekas Presiden Mohamed Mursi.
Perdana Menteri sementara Mesir, Hazem al-Beblawi, mengatakan, pemerintahan baru yang dipimpinnya akan segera terbentuk pada Ahad, 14 Juli 2013, sepekan setelah kudeta militer menggulingkan Mursi.
Beblawi pada Kamis, 11 Juli 2013, mengatakan, dia akan memberikan pos menteri bagi Ikhwanul Muslimin di jajaran kabinet baru. Namun tawaran tersebut ditolak Ikhwan.
"Kami ingin posisi Mursi dikembalikan seperti semula dan menyerukan dilakukan demo besar-besaran pada Jumat, 12 Juli 2013, melawan apa yang kami sebut dengan kudeta berdarah oleh militer."
Beblawi yang ditunjuk militer memimpin pemerintahan sementara, Selasa, 9 Juli 2013, mengatakan, "Sampai sejauh ini saya belum melakukan pendekatan kepada siapapun." Dia menambahkan, bahwa dirinya menginginkan calon-calon (menteri) terbaik sebelum diminta bergabung dengan pemerintahan.
Koresponden Al Jazeera, Rawya Rageh, melaporkan dari Kairo, pemerintahan baru bergerak secepat mungkin guna mengumumkan kabinet baru sebab mereka dalam situasi tertekan guna mengalihkan kekuasaan dari militer ke pemerintahan sipil.
Namun demikian, papar Rageh, negara dalam situasi terancam pecah. Hal tersebut dilecut oleh sikap militer -pendukung pemerintahan baru- menahan pemimpin mursyid sekaligus tokoh Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, Rabu, 10 Juli 2013, serta para pemimpin senior lainnya.
Mereka didakwa menghasut kerusuhan di dekat markas militer pada Senin, 8 Juli 2013, yang menewaskan 51 orang. "Hampir seluruh korban adalah pendukung Mursi," jelas sumber penegak hukum. Angkatan bersenjata berdalih, mereka terpaksa bertindak tegas guna menghadapi para teroris dan pengunjuk rasa bersenjata.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Ahok Lawan Preman di SMPN 289
Reporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya
Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat karena Istri
Sidak di Kemayoran, Jokowi: Camatnya Mana?
Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir