TEMPO.CO , Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional menyatakan citra polisi masih lekat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Masyarakat masih menilai polisi belum kebal suap. Untuk itu, Kompolnas mengaku tidak heran dengan rilis Transparancy International Indonesia yang menempatkan kepolisian sebagai institusi paling korups dengan indeks persepsi korupsi 91 persen.
“Kami tidak kaget dengan data tersebut, apalagi itu dari masyarakat,” kata komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrahman kepada Tempo, Kamis, 11 Juli 2013. Menurut Hamidah, nuansa rawan suap anggota kepolisian sangat kental bagi masyarakat.
“Namun untuk kasus korupsi yang dilakukan oleh perwira polisi, kami tidak banyak menemukan,
kecuali kasus Labora dan juga DS (Djoko Susilo),” ujar Hamidah. Kompolnas mengaku menelusuri kinerja sejumlah anggota kepolisian hingga ke pelosok daerah. “Temuan kami sedikit, tapi perlu diakui kasus korupsi di lingkungan perwira polisi memang ada,” kata dia.
Survei Transparancy Inernational Indonesia (TII) kemarin, 11 Juli 2013, menyebutkan tiga dari empat orang Indonesia menyuap polisi. Atau dalam bahasa statistik disebut, 75 persen dari 1.000 responden di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, mengaku menyuap polisi dalam setahun terakhir. "Umumnya, mereka memberikan uang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih," kata Manajer Anticorruption Information Center TII, Ilham Saenong, kemarin.
Survei ini diadakan secara internasional pada September 2012 dan Maret 2013 melalui wawancara tatap muka. Survei diadakan di 107 negara dengan melibatkan 114 ribu responden. Mayoritas responden, atau sebanyak 91 persen, juga menilai polisi bercitra buruk. Peringkat berikutnya adalah partai politik dan parlemen, 89 persen; disusul pegawai negeri sipil, 79 persen. Menurut Ilham, masyarakat menilai fasilitas pelayanan publik menjadi ladang suap karena tak ada prosedur jelas dan transparan.
SUBKHAN
Berita lainnya:
Polisi Pastikan Santoso yang Ada di Video YouTube
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
KPK Periksa Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah