TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menghentikan kebiasaan merokok, beberapa ilmuwan dari Centre for Tobacco Control Research, California, tengah mengembangkan kemasan rokok yang nantinya dapat berbicara.
Para ilmuwan itu terinspirasi dengan kemasan rokok atraktif yang dibuat oleh perusahaan tembakau. Jika kemasan atraktif bisa menarik perhatian orang untuk merokok, tentu dengan cara yang atraktif juga bisa menghentikan orang dari kebisaan merokok, pikir para ilmuwan itu.
Kemasan rokok yang diberi nama Talk itu akan menggunakan teknologi yang hampir sama dengan kartu ulang tahun yang pesannya berbunyi ketika kartu dibuka. Selain itu, juga akan dilengkapi dengan rekaman suara dan bagian pemutaran sehingga pesan bahaya rokok akan diputar ulang ketika setiap kali kemasan dibuka. Para ilmuwan akan menciptakan dua kemasan Talk dengan rekaman pesan yang berbeda. Pesan yang pertama berisikan nasihat untuk berhenti merokok. Yang kedua memperingatkan akan bahaya rokok.
Stirling University telah menguji Talk secara khusus pada wanita muda dengan rentang usia 16 dan 24 tahun. Pihak universitas memilih kelompok usia ini karena termasuk dalam level kecanduan rokok yang tinggi. Pihaknya berencana untuk mencoba pada kelompok usia tua dan juga kaum Adam.
Uji coba kemasan rokok Talk pada perokok wanita muda itu ternyata membawa hasil yang bagus. Sebagian wanita mengatakan kalau mereka merasa 'tertampar' dengan pesan kemasan rokok, khususnya pesan soal kesuburan wanita. Para gadis berusia 16-17 memilih untuk berhenti merokok.
Sebagian peserta mengungkapkan kalau kemasan rokok Talk bisa benar-benar menghentikan atau mengurangi kebiasaan merokok bukan karena bahaya rokok itu sendiri melainkan karena isi pesan yang terdengar menjengkelkan.
Organisasi ASH (Action on Smoking and Health) menyambut senang dengan temuan kemasan rokok Talk. "Dengan isi pesan kemasan rokok yang atraktif, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan bahaya rokok dapat semakin meningkat."
MIRROR|HYS