TEMPO.CO, Medan -Kepolisan sedang menunggu data diri narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Nico Afinta mengatakan, data diri yang ditunggu polisi nantinya akan dipakai untuk menyebar sketsa wajah narapidana yang masih diburu termasuk empat narapidana kasus terorisme. "Kami menunggu data dari Lapas Tanjung Gusta," kata Nico Afinta kepada Tempo, Senin 15 Juli 2013.
Pasca kerusuhan di LP Kelas I Tanjung Gusta Medan, polisi terus memeriksa petugas penjara dan narapidana. Pemeriksaan terhadap tiga sipir dan 29 narapidana belum menemukan tersangka. "Semua yang diperiksa masih berstatus saksi," kata Nico Afinta, Senin 15 Juli 2013.
Narapidana yang sudah tertangkap hingga Senin, 15 Juli 2013, petang menjadi 100 narapidana. "Hari ini di wilayah Polresta Medan ditangkap dua lagi narapidana yang sempat melarikan diri," tutur Nico.
Data yang diperoleh Tempo dari LP Tanjung Gusta, narapidana yang ditangkap di wilayah hukum Medan kebanyakan terlibat dalam kasus narkoba. Mereka antara lain M. Syawalsyah (kasus narkoba) ; Usman ahmad (kasus narkoba); Fauzan Silalahi (kasus narkoba); Muhammad Yani (kasus narkoba); Romi Hidayat (kasus narkoba); Ismail Kamarudin (kasus narkoba); Irwansyah (kasus narkoba) ; Ricky Alfian (kasus narkoba); Awaluddin (kasus narkoba); Abdullah Kholik (kasus narkoba); Anton Surjawo alias Iqbal bin Sunardi (terorisme terkait perampokan Bank CIMB Niaga); Nopendi alias Pendi (kasus narkoba), Boy Iskandar Nasution (penganiayaan).
Sementara narapidana yang ditangkap Polisi Resor Pelabuhan Belawan juga kebanyakan terlibat kasus narkoba antara lain adalah, Mukhtar (kasus narkoba); Amri Idris (kasus narkoba); Hari Adi (kasus asusila), Arison Sitanggang (kasus pembunuhan), Jefri Napitulu ( kasus asusila), Fahru Rozi (kasus narkoba); Ahmed Iqbal (kasus pembunuhan)
Lima narapidana yang berhasil ditangkap oleh Polres Langkat adalah Abu azzam als Zumirin als Sobirin (kasus teroris); Dicky Syahputra alias Dicky (kasus narkoba), Peri als Feri (kasus perampokan), Mardi Suroto (kasus narkoba), Beben Khairul Rizal Samson alias Musana (teroris).
Kamis pekan lalu, LP Tanjung Gusta dibakar sejumlah narapidana. Aksi itu diduga dipicu oleh padamnya aliran arus listrik PLN, yang berimbas pada habisnya persediaan air. Kepolisian Daerah Sumatera Utara memperkirakan sekitar 212 penghuni yang melarikan diri dan 15 di antaranya diduga terlibat kasus terorisme. AKibat peristiwa itu, lima orang dinyatakan tewas, dua diantaranya petugas lembaga yakni Bona Hotman Situngkir, Kepala Seksi Registrasi dan Hendra Niko Naibaho, staf Seksi Registrasi. (Baca Lengkap: Bara Tanjung Gusta)
SAHAT SIMATUPANG
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita terkait:
Siapa Napi Marwan yang Ingin Bertemu Wamenkum?
PLN Tak Mau Disebut Pemicu Kerusuhan Tanjung Gusta
Situasi LP Tanjung Gusta Masih Mencekam