TEMPO.CO, Cianjur - Hingga pukul 03.00 WIB, Rabu, 24 Juli 2013, proses evakuasi korban kapal laut berpenumpang ratusan imigran ilegal di perairan Cianjur selatan masih berlangsung. Korban yang sudah ditemukan berjumlah 137 orang, dua di antaranya meninggal dunia.
Komandan Rayon Militer (Koramil) Sindangbarang, Kapten Arm Yayan Ruhiat, menjelaskan, sebanyak 46 korban selamat dan seorang tewas terdampar di pantai Sukapura, Kecamatan Cidaun. Sedangkan di pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, ditemukan 89 orang selamat dan seorang tewas.
"Sampai saat ini sudah 137 korban yang berhasil ditemukan. Menurut informasi, kapal yang karam itu berisi sekitar 200 orang," ujar Yayan melalui sambungan telepon, Rabu, 24 Juli 2013.
Yayan menambahkan, penumpang kapal yang berangkat dari Rancabuaya, Garut, itu merupakan imigran asal Sri Lanka dan Iran. Mereka sedang menuju laut lepas untuk menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.
Kapal tersebut dihantam ombak besar hingga mengalami kebocoran dan terseret hingga masuk perairan Cianjur sebelum akhirnya tenggelam. Menurut Yayan, Polsek Cidaun, Polsek Sindangbarang, Koramil Cidaun, dan Koramil Sindangbarang terus menyisir pinggir pantai laut selatan karena diprediksi masih banyak imigran yang terbawa ombak.
Saat ini bantuan dari Polres Cianjur, Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, dan RSUD Cianjur sudah menuju lokasi. "Proses evakuasi terhambat cuaca gelap dan ombak besar," kata Yayan.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita Terpopuler:
SBY Ditegur Negara Lain Akibat Ormas Anarkis
Blusukan Jokowi Disorot, Ahok: FITRA Politis
Soal FPI, Menag Malah Minta Masyarakat Sabar
Kompolnas Telusuri Rekening Gendut Calon Kapolri
Mengaku Diserang Preman, FPI Dituduh Bohong