TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa meminta pemerintah untuk memberikan kepastian kepada pasar terkait pertumbuhan ekonomi. Hal itu, kata dia, untuk meredam gejolak nilai tukar dan anjloknya indeks saham di pasar keuangan.
"Pemerintah mesti fokus bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh. Mereka harus melakukan hal-hal yang dipastikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Yudhi saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 Agustus 2013.
Menurut Yudhi, beberapa langkah yang bisa diambil adalah dengan menjalankan semua program yang saat ini sudah ditentukan, seperti masalah infrastruktur dan lainnya. "Kemarin kan Presiden belum jelas langkah apa saja yang akan diambil. Saya fokus saja untuk menjalankan saja yang sudah ada," katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan mengumumkan paket kebijakan stabilisiasi rupiah dan saham yang anjlok cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir ini. Di pasar spot antarbank Jakarta kemarin, rupiah diperdagangkan pada level Rp 10.950 per dolar, turun dari Rp 10.723 pada hari sebelumnya.
Sementara itu untuk Indeks Saham, kemarin mengalami pergerakan naik 43,47 poin menjadi 4.218. Pada Senin lalu, IHSG ditutup anjlok 255,14 poin atau 5,58 persen ke level 4.313 dan kembali anjlok pada Selasa sebesar 138,54 poin ke level 4.174.
Pada Rabu, 21 Agustus 2013, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Arminda Alisjahbana mengatakan setisaknya ada empat langkah yang akan diambil pemerintah. Pertama, mempercepat implementasi proyek-proyek investasi yang sudah siap. Kedua menstabilkan harga pangan untuk menekan inflasi. Ketiga memberlakukan keringanan pajak dan pembebasan pajak penghasilan dalam jangka waktu tertentu. Keempat pemerintah memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja terutama pada industri padat karya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'
Sidang Kasus Cebongan, Hakim dan Oditur Ketakutan
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas