TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta terus mengupayakan pembenahan di berbagai sektor. Sasaran berikutnya yakni kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan penataan keseluruhan kawasan Kota Tua masih menunggu pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pariwisata Kota Tua. Namun, ia mengaku telah punya langkah penataan sebelum KEK dibentuk. "Kita ingin segera, dalam enam bulan ini, ada yang mau kita tunjukkan, contohnya seperti apa, merestorasi, merekonstruksi itu seperti apa," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2013.
Menurut mantan pengusaha mebel ini, dalam kurun waktu enam bulan ini, pemerintah akan menjadikan kawasan Kota Tua lebih cantik. "Kita ingin me-lighting rumah-rumah cantik sehingga bagus, kemudian juga menghijaukan kawasan itu," kata Jokowi.
Total keseluruhan kawasan yang akan dibenahi seluas 150 hektare. Sebab, tak hanya di kawasan Taman Fatahillah, melainkan hingga ke Pelabuhan Sunda Kelapa. "Masterplan-nya sudah ada, akan saya kejar, beri contoh, cepat. Kalau contoh sudah, nanti yang lain akan menggulung (ikut serta)," ujar alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini.
Melihat kondisi Kota Tua sebelumnya yang terlihat kotor dan kumuh, Jokowi mengaku heran karena sudah banyak masterplan untuk pembenahan kawasan tersebut. "Sudah puluhan tahun, rencananya banyak, tapi tidak pernah dilaksanakan," tuturnya.
Lantas, untuk penataan pedagang kaki lima di kawasan tersebut, Jokowi optimistis bisa mengatasi. "Ah, gampang, pedagang ribuan saja bisa," ucapnya sambil tertawa.
LINDA TRIANITA
Berita Lain:
Polri Usut Pemusnahan Barang Bukti Freddy Budiman
Izin Operasi Bus Maut Giri Indah Dibekukan
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal