TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Sriwijaya Air Agus Sujono mengaku maskapainya lebih memilih menggunakan perusahaan perawatan pesawat dalam negeri dibandingkan asing. Menurut dia, saat ini fasilitas yang dimiliki di dalam negeri sudah mencukupi.
"Fasilitas dalam negeri sudah memadai," kata Agus saat dihubungi Rabu 18 September 2013. Dia mengaku, pihaknya baru menggunakan perawatan di perusahaan asing ketika kondisi di hanggar tengah penuh.
Menurut Agus, Sriwijaya Air memiliki tiga tempat untuk melakukan perawatan pesawatnya. Yang pertama adalah GMF Aero Asia. Yang lainnya adalah perusahaan dari Singapura dan Malaysia (Malaysia Airlines). "Kalau di GMF penuh, baru kita keluar," kata dia.
Agus menambahkan tidak ada pertimbangan tertentu saat maskapainya akan melakukan perawatan. "Sama saja, fasilitas sama-sama lengkap," kata dia. Namun dia memastikan, mayoritas pesawat Sriwijaya dirawat di GMF Aero Asia.
Sebelumnya, Direktur Human Capital and Corporate Affair GMF Aero Asia Harkandri M Dahler menyatakan, 70 persen pasar perawatan pesawat diambil oleh asing. Menurut dia, fasilitas dan sumber daya manusia di Indonesia masih terbatas sehingga belum mampu melayani seluruh perawatan pesawat dalam negeri. Maskapai pun lebih memilih melakukan perawatan pesawat ke bengkel asing.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terkait
Pesawat T-50i Golden Eagle Gantikan HAWK Mk-53
Dahlan Iskan Kunjungi Anak Usaha PT DI di Amerika
Penerbangan Lion Air dari Solo Juga Terlambat
Kabut Tebal, Silk Air Batal Mendarat di Pekanbaru
Enam Alasan Naik Pesawat Terbang Makin Nyaman