TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung Bulgan Alamin kebingungan karena diwajibkan twitteran oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. "Kepala Dinas yang biasanya gaptek (gagap teknologi), sekarang harus belajar main twitter," kata Bulgan kepada Tempo di kantornya, Kamis, 19 September 2013.
Bulgan sampai harus belajar kepada putranya untuk bisa mengoperasikan media sosial berlogo burung ini. Walau begitu Bulgan tak mau disebut gaptek. Dia hanya awam mengoperasikan twitter.
"Teknologi informasi dan komunikasi sekarang udah mulai banyak berkembang," katanya. "Teknologi ini membantu untuk mempercepat komunikasi. Jadi saya tak merasa terbebani."
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mewajibkan penggunaan twitter bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sebelum adanya kebijakan twitter Bulgan sudah menerima 3.000 sampai 4.000 surat kritik dalam setahun. Kebijakan sistem informasi menggunakan twitter ditawarkan oleh Ridwan Kamil yang baru menjabat 3 hari sebagai Wali Kota Bandung.
Kepala Dinas yang kesulitan memahami twitter disarankan belajar dari bawahannya yang lebih muda. "Kan bisa belajar sama bawahannya yang lebih muda," kata Ridwan yang akrab disapa Emil. Dia melanjutkan, kepemilikan akun twitter oleh tiap Kepala Dinas berguna bagi masyarakat yang ingin menunjukkan aspirasinya.
Selain itu, akun twitter, kata Emil, berfungsi sebagai media komunikasi antara masing-masing SKPD dengan masyarakat terhadap keluhan-keluhan masyarakat khususnya mengenai public service. "Jadi kan komunikasi dua arah," kata Emil.
PERSIANA GALIH
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji
Berita Terpopuler:
Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit