TEMPO.CO, Solo - Unilever Indonesia berencana membersihkan ribuan toilet sekolah pada World Toilet Day pertengahan November mendatang. Mereka juga akan berkampanye mengenai pentingnya toilet yang higienis.
Asisstant Brand Building Manager Domestos Toilet Cleaner PT Unilever Indonesia, Johan Mantik, menyebut kondisi toilet di sekolah sangat memprihatinkan. "Banyak di antaranya yang sangat tidak layak untuk digunakan," katanya di sela-sela World Toilet Summit 2013 di The Sunan Hotel, Solo, pada Rabu, 2 Oktober 2013.
Penyebabnya, pihak sekolah terkadang memang tidak memandang keberadaan toilet sebagai sebuah sarana yang vital. Selain itu, para siswa sebagai pengguna juga seringkali kurang memperhatikan kebersihan setelah menggunakan. "Pada akhirnya toilet menjadi sangat kotor dan bau," katanya.
Mereka berencana akan kembali menggelar Gerakan Toilet Bersih Domestos seperti yang pernah dilakukan pada dua tahun lalu. Mereka akan berkampanye kepada guru dan siswa mengenai pentingnya keberadaan toilet yang higienis.
Untuk gerakan tersebut, mereka akan mendonasikan Rp 500 untuk setiap produk pembersih toilet Domestos bertanda khusus, yang akan diedarkan sejak Oktober tahun ini. "Kami menyediakan sekitar 30 ribu botol bertanda khusus," kata Johan.
Mereka akan menyasar 1.400 sekolah dalam perayaan World Toilet Day yang jatuh setiap 19 November. Total jumlah toilet yang akan dibersihkan mencapai 6 ribu unit. "Program ini akan dilakukan secara serentak," katanya.
Ketua Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, mengatakan bahwa pihaknya juga banyak menemukan adanya toilet di sekolah yang tidak layak. "Ironisnya, kondisi seperti ini juga sering dijumpai di daerah sekitar Ibu Kota," katanya.
Pihaknya sangat menyambut baik gerakan yang dimotori oleh PT Unilever Indonesia tersebut. Menurut dia, kampanye kepada siswa sekolah cukup efektif dalam menciptakan toilet yang bersih dan higienis. "Kebiasaan hidup bersih harus dibentuk sejak usia dini," katanya.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler:
Kalah Pilkada, Wali Kota Kediri Jarang Ngantor
Kata Gurunya, Prestasi Simon Gunawan Biasa Saja
Kasus SKK Migas, Guru Simon Gunawan Kecewa Berat
Di Tahanan KPK, Dada Rosada Terlihat Lebih Gemuk
Siarkan Konvensi, TVRI Hilang Pendapatan 400 Juta
