TEMPO.CO, Boston - Berlin Security Research Labs (SRL), sebuah perusahaan keamanan di Jerman, kembali menemukan sebuah bug (gangguan pada perangkat keras) dalam perangkat lunak iPhone terbaru, iPhone 5S. Bug ini memungkinkan peretas untuk menerobos perlindungan ponsel dari jarak jauh. Jelas ini akan merugikan pengguna.
Perusahaan itu mengatakan, kerentanan tersebut berpotensi memberikan peretas kesempatan untuk menyelusup ke dalam ponsel Apple. Jika sudah masuk, peretas dapat mengontrol ponsel secara penuh, termasuk mengakses akun e-mail dan kejahatan privasi lainnya.
Perusahaan riset itu juga mengatakan telah menemukan cara yang lebih mudah untuk memecahkan Touch ID pada iPhone 5S. SRL mengatakan, pihaknya juga sudah membagi penelitian tersebut kepada tim keamanan di Apple. Tapi, ketika dimintai konfirmasi, perusahaan milik Tim Cook ini menolak bicara.
Jika temuan SRL itu sudah diverifikasi, ini akan jadi bug kelima iPhone dan sistem operasi iOS sejak bulan Juli lalu. Meski begitu, sebelumnya Apple telah mengklaim sudah memperbaiki berbagai kekurangan pada produknya itu.
Sayangnya, Apple juga tak memberikan komentar terhadap rentannya Touch ID atau tentang kompetisi meretas sistem keamanan tersebut beberapa waktu lalu. Namun, beberapa ahli keamanan moblie dan biometrik mengatakan, peretasan itu sudah diverifikasi oleh mereka untuk melihat kebenarannya.
RINDU P HESTYA | REUTERS
Berita Populer Terkait:
Pemilik Suara Siri Buka Suara
KakaoTalk Sediakan Telepon Gratis untuk BlackBerry
Operator Terbesar Kanada Ogah Jual BlackBerry Z30
Twitter Alami Kendala Pertumbuhan Jumlah Pengguna
Anak Badak Liar Lahir di Way Kambas