TEMPO.CO, Kupang - Penahanan seorang tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur, Walfrida Soik, di Malaysia, membuat gundah ayahnya, Rikardus Mau. Sebelum meninggal, Rikardus meminta Prabowo Subianto, pendiri Partai Gerindra, membantu menyelamatkan Walfrida (sesuai dengan nama di paspor, bukan Walfrida seperti yang diberitakan selama ini), dari hukuman mati. Menurut Yohanes, Rikardus senang bisa melihat anaknya untuk yang terakhir kalinya.
"Saya sudah bisa pergi (meninggal dunia) dengan tenang karena sudah melihat anak saya, Walfrida," kata Yohanes mengutip pernyataan Rikardus.
Rikardus ditemukan meninggal di depan rumahnya di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, pada Ahad, 6 Oktober 2013, sehari setelah tiba dari Malaysia untuk mengunjungi Walfrida.
Jenazah Rikardus Mau, ayah kandung Walfrida Soik, akan dimakamkan di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), hari ini. Walfrida adalah tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Belu, yang terancam hukuman mati di Malaysia. "Hari ini, jenazah Rikardus akan dimakamkan di samping rumahnya," kata adik kandung almarhum Rikardus Mau, Yohanes Bere, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 8 Oktober 2013.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, Fary Francis, mengaku almarhum Rikardus juga memberikan pesan untuk menyelamatkan Walfrida dari hukuman mati kepada Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. Pesan itu disampaikan Rikardus saat bertemu Prabowo di Khota Baru, Malaysia. Probowo memang pernah mengatakan akan datang ke acara sidang Walfrida.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler Lainnya:
APBD Bocor Dinsinyalir Jadi Aset Keluarga Atut
Jokowi, Rhoma Irama dan Warteg Warmo
Ombudsman Minta Ratu Atut Segera Cuti
KPK Duga Ada Hakim Lain yang Terlibat Selain Akil