TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, akan dimulai pada Kamis mendatang, 10 Oktober 2013. Proyek transportasi massal itu dinilai masyarakat bakal kian memperparah kemacetan di daerah tersebut.
Wawan Setiawan, 31 tahun, pemilik kios di Jalan Talang Betutu, mengatakan proyek MRT akan semakin mengganggu arus lintas. "Belum ada proyek MRT, kawasan sini aja sudah macet parah," ucap Wawan kepada Tempo, Selasa, 8 Oktober 2013.
Baca Juga:
Wawan melanjutkan, kemacetan di sekitar Jalan Tanjung Karang terjadi pada pagi dan sore hari. "Pada sore, kemacetan terjadi mulai pukul 4 sampai magrib," ucapnya. Soal pamflet pemberitahuan proyek MRT, Wawan mengaku belum mendapatkannya. "Mungkin orang kantoran yang dapat."
Hal senada juga diungkapkan Rendy Suparman, 25 tahun, karyawan restoran Meranti Magsaysay. "Dampaknya pasti bikin tambah macet. Minggu kemarin pas alat-alat berat masuk aja udah bikin macet," ujarnya. Tak hanya itu, Rendy memprediksi pembangunan proyek MRT bakal menambah kegaduhan dari alat-alat beratnya.
Berdasarkan pantauan, tempat proyek sudah ditutupi dengan seng dan dibalut spanduk berwarna putih yang bertuliskan 'Mohon Maaf Ada Pekerjaan Proyek MRT'. Sejumlah alat berat pun sudah terdapat di lokasi. Mulai dari alat pengeruk tanah, pengebor tanah, dan silinder yang digunakan buat meratakan permukaan.
Baca Juga:
Adapun arus lalu lintas di tempat proyek relatif lancar. Tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan bermotor dari arah Tanjung Karang ke Manggarai atau sebaliknya. Sementara tidak ada seorang pun petugas kepolisian maupun dinas perhubungan yang berjaga di lokasi proyek.
SINGGIH SOARES
Berita Lain:
Sindikat Pencuri Mobil Tertangkap Gara-gara GPS
Akil Negatif, Seluruh Hakim MK Bakal Dites Narkoba
Narkoba di Ruangan Akil Bikin Kuat Melek