TEMPO.CO, Banten - Koordinator Lembaga Kajian Independen, Dimas Kusuma, mengatakan markas lembaganya yang tergabung dalam Jaringan Pemuda Peduli Pembangunan Banten diserang oleh kelompok tak dikenal. Akibat penyerangan itu, ada bagian kantor yang berantakan. Penyerangan itu tejadi dua hari setelah lembaga swadaya itu berunjuk rasa di depan kantor PT Buana Wardhana Utama.
"Markas ini dilempari batu dan bom molotov. Alhamdulillah tak ada korban jiwa," kata Dimas kepada Tempo saat ditemui di markasnya, Selasa, 8 Oktober 2013. Kantor lembaga berupa rumah tipe 21 itu kini masih diberi garis polisi. Kaca jendelanya pecah, tembok masih menghitam bekas molotov, dan bebatuan masih berserakan.
Menurut Dimas, kejadian itu berlangsung pada Jumat, 20 September 2013, sekitar pukul 15.30. Ketika itu, Jalan Jayadiningrat, Kampung Kaloran Pena, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Lontar, Kabupaten Serang, yang menjadi lokasi kejadian, tiba-tiba didatangi sekelompok orang menggunakan sekitar 25 sepeda motor dan empat mobil. Saat perusakan, papan nama Forum Pembela Kebenaran dirobohkan.
Para aktivis antikorupsi masih berdatangan, berdiskusi soal rencana-rencana aksi mereka untuk menyuarakan penolakan terhadap dinasti Ratu Atut Chosiyah. Kekuasaan Gubernur Atut dianggap merugikan rakyat karena anggaran pembangunan hanya dinikmati oleh kelompoknya dan menimbulkan korupsi.
PT Buana adalah perusahaan milik Tubagus Chaeri Wardana, suami Airin Rachmi Diany. Airin adalah Wali Kota Tangerang Selatan, sedangkan Chaeri adalah adik kandung Gubernur Atut. Dimas mengatakan Buana merupakan salah satu modus yang dipakai Tubagus Chaeri untuk mengegolkan banyak proyek di Pemerintah Provinsi Banten. "Kami berunjuk rasa karena Buana terbukti tak becus mengerjakan proyek-proyek itu," kata dia.
Tubagus Chaeri sudah menjadi tersangka kasus penyuapan terhadap Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi yang menyidang perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten, dan Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Akil diduga menerima duit sekitar Rp 4 miliar.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler Lainnya
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
KPK Geledah Kantor Adik Atut di Mega Kuningan
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi
Airin Sebaiknya Jangan Pulang Dulu dari Amerika
Filosofi Permen ala Jokowi