Air di Bumi Diduga dari Asteroid  

TEMPO.CO, London - Ilmuwan telah menemukan bukti bahwa adanya air di Bumi dipicu oleh tabrakan planet ini dengan sebuah asteroid berair. Asteroid itu diyakini telah memberi Bumi sebuah lautan, sungai, danau, dan semua kehidupan yang mengikutinya.

Penelitian yang muncul dalam jurnal Science edisi Oktober 2013 ini mendasarkan kesimpulannya pada temuan Teleskop Hubble milik NASA. Teleskop itu mampu melihat cahaya yang dipancarkan oleh bintang sekarat GD 61 yang berjarak sejauh 150 tahun cahaya dari Bumi.

Astronom mendeteksi berlimpahnya unsur-unsur "batuan" --seperti magnesium, silikon dan besi-- dan juga menemukan oksigen dalam jumlah yang mengindikasikan sejumlah besar air pada bintang itu. Para peneliti mengklaim, hanya asteroid besar yang kaya air, atau planet minor, yang dapat menjelaskan pengamatan itu.

Berdasarkan temuan itu, Dr. Jay Fahiri dari Institute of Astronomy di Cambridge, meyakini air yang ada di Bumi datang dari sumber eksternal. "Ada beberapa asteroid besar yang kaya air, yang merupakan kandidat yang sangat baik," katanya sebagaimana dikutip BBC News, Jumat, 11 Oktober 2013.

Profesor Boris Gänsicke dari Department of Physics di University of Warwick mengakui bahwa bintang temuan Teleskop Hubble merupakan kali pertama para ilmuwan menemukan batu yang juga berisi air di luar tata surya kita.

"Kedua bahan itu --permukaan berbatu dan air-- adalah kunci dalam perburuan planet layak huni di luar tata surya kita, sehingga sangat menarik menemukan mereka bersama di luar tata surya kita," ujarnya.

Simak berita tekno lainnya di sini.

BBC | DAILYMAIL | ERWIN Z

Berita lain
Berlian Ada di 4 Planet Ini
Ilmuwan Temukan Atom Menari di Kaca
Inkubasi Startup IdeaBox dari Indosat Dimulai
Seperti Manusia, Simpanse Juga Pilih-pilih Teman