Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Pembunuhan Holly Angela Versi Polisi

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Holly Angela dan suaminya. detiknews.com/istimewa
Holly Angela dan suaminya. detiknews.com/istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menduga Holly dibunuh secara terencana oleh komplotan Elriski Yudistira, 34 tahun. Komplotan ini terdiri dari empat orang dan telah mengintai Holly sejak Agustus 2013. Eksekusi terhadap Holly dilakukan pada Selasa, 1 Oktober 2013.

"Dua pelaku (Elriski dan diduga seseorang berinisal R yang masih buron) sudah di kamar Holly sebelum korban tiba di kamarnya," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Jumat, 11 Oktober 2013. Holly saat itu baru kembali dari rumah ibu angkatnya, Kus Handani Murti Astuti alias Ani, di Cibubur menjelang tengah malam. 

Sambil membuka pintu kamar apartemen, Holly menghubungi Ani untuk mengabarkan dia sudah tiba di Kalibata dengan selamat. Saat itu dia tidak tahu jika ada  orang yang telah menunggunya di dalam kamar. Holly yang masih tersambung melalui telepon dengan ibu angkatnya langsung meminta tolong. (Baca: Sebelum Tewas, Holly Angela Sempat Minta Tolong)

"Pelaku langsung membekap mulutnya, lalu dipukuli dengan besi," ujar Herry. Barang bukti berupa besi sepanjang 50 sentimeter tersebut diduga sebagai senjata yang dipakai pelaku untuk menghabisi Holly.

Pelaku yang sudah mengikat tangan Holly tak sempat menghabisi nyawa wanita kelahiran Magelang itu (Baca: Ini Kronologi Kematian Holly Angela). Sebab, pintu kamar keburu digedor oleh kerabatnya dan satpam apartemen. Mereka berdua kemudian mencoba kabur lewat pintu balkon. Mereka lari ke kamar tetangga Holly bernomor 09AS yang kebetulan sedang ditinggal pemiliknya.

Seorang pelaku berhasil melompati balkon dan bersembunyi di balkon kamar tersebut. Namun, Elriski diduga terpeleset ketika mencoba melarikan diri. Ia terjatuh dan tewas seketika di taman Tower Ebony. "Elriski terpeleset dan jatuh ke taman," ujar Herry.

Hingga situasi kondusif, teman Elriski ini bersembunyi di balkon kamar tersebut. Ketika situasi mulai sepi, si pelaku turun ke kamar yang terletak tepat di bawahnya dengan menggunakan handuk yang diikat-ikat. Polisi telah menyita barang bukti handuk ini dari kamar bernomor 09AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kamar 08AS, pelaku bersembunyi beberapa lama hingga situasi aman. Ia masuk ke dalam kamar dengan cara memecahkan kaca. Kamar tersebut dianggap aman untuk bersembunyi karena tak berpenghuni. Ia lalu membobol pintu kamar tersebut dari dalam, kemudian melarikan diri.

Aksi pembunuhan berencana ini diduga diotaki oleh S, yang ditangkap polisi dua hari lalu di Karawang, Jawa Barat. Selain itu, polisi juga menangkap AL di Bojonggede pada hari yang sama. Polisi belum mengungkap peran AL. Tersangka R dan Elriski diduga sebagai eksekutor pembunuhan Holly. Rencananya, usai menghabisi nyawa Holly, mereka akan memasukkan jenazahnya ke hardcase gitar berukuran 100x50x50 sentimeter. Peralatan ini ditemukan di kamar lantai enam yang disewa pelaku untuk merencanakan pembunuhan ini.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan ini. Polisi juga tengah menelusuri  kemungkinan ada tersangka lain yang terlibat dalam kasus ini.

M. ANDI PERDANA

Berita Terkait:
Pembunuh Holly Berprofesi Penagih Utang
Suami Holly Angela Auditor Utama BPK
Suami Holly Sudah Pulang dari Australia
Terduga Pembunuh Holly Terungkap dari CCTV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

2 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Lantaran Akumulasi Kekesalan

Polres Sukabumi tengah menangani kasus anak bunuh ibu kandung di Sukabumi.


Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

4 jam lalu

Pelaku pembunuhan berencana FA (tengah-kanan) dan dan N, memberikan kesaksian di Gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, alasan membunuh kakak sepupunya AH, pada Jumat, 10 Mei 2024. Tubuh jenazah dibuang dalam posisi terbungkus sarung berwarna biru di Jalan H. Saleh, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Ihsan Reliubun
Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.


Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

6 jam lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Begini Kisah Nyata Film Vina: Sebelum 7 Hari, Ketujuh Pelaku Divonis Penjara Seumur Hidup, Ada yang Buron?

Film Vina: Sebelum 7 Hari, pembunuhan sepasang kekasih oleh anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016. Begini peristiwanya.


Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

7 jam lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.


Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

1 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel


Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

1 hari lalu

Penemuan mayat pria terbungkus kain biru di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu 11 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.


Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

1 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide Ternyata DPO Kasus Curanmor

Menurut Satgas Damai Cartenz, Anan Nawipa mengakui KKB telah membunuh Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri.


Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

3 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.