Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Tak Serius Ratifikasi UU Tentang Tembakau

image-gnews
Seorang petani tembakau di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah memeriksa daun tembakau dari serangan ulat, Rabu (13/6). TEMPO/Budi Purwanto
Seorang petani tembakau di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah memeriksa daun tembakau dari serangan ulat, Rabu (13/6). TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pengembangan Peringatan Kesehatan di Kemasan Rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Widyastuti Soerojo mengatakan, pemerintah hingga kini belum serius mempersiapkan ratifikasi konvensi internasional tentang pengendalian tembakau (FCTC). Pemerintah dinilai tak berani mengambil sikap tegas dalam mengatur peredaran rokok di masyarakat.

"Pemerintah bukan tak tahu, tapi tak berani dan tak ada kemauan politik untuk memutuskan apakah berpihak pada masyarakat atau kepentingan kapitalis," kata Widyastuti dalam workshop bertajuk FCTC dan Ketahanan Bangsa di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2013. (Baca: Indonesia Belum Ratifikasi Konvensi Tembakau | nasional | )

Menurut Widyatusti, selama ini pemerintah masih gamang bahwa ratifikasi FCTC akan mematikan industri rokok dalam negeri dan merugikan petani tembakau. Padahal, kata dia, alasan ratifikasi FCTC akan merugikan petani dan buruh tak terbukti. Berdasarkan data badan pangan dunia (FAO) produksi tembakau di negara-negara yang sudah meratifikasi FCTC tidak mengalami penurunan.

Dia mencontohkan, produksi tembakau di Cina naik dari 38 persen pada 2002 menjadi 42,8 persen pada 2010 dari total produksi dunia. FAO mencatat produksi daun tembakau Cina mencapai 2.8 juta ton.(Baca : Survei: Perokok pun Setuju Pembatasan Rokok | nasional | Tempo.co)

Demikian pula di Brasil, produksi tembakau naik dari 10,3 persen menjadi 10,9 persen, dan di India naik dari 9,1 persen menjadi 10,6 persen. "Artinya tak benar bahwa ratifikasi akan mematikan petani tembakau. Itu hanya alasan yang sengaja dimunculkan, mengingkari FCTC atas alasan politik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Widyastuti mengatakan, sebagai negara yang turut mendorong lahirnya pengendalian tembakau sejak digagas pada 1999, sudah saatnya pemerintah Indonesia ikut meratifikasi FCTC.

Ratifikasi akan memberi jaminan bebas dari bahaya rokok kepada setiap anak dan pelajar. Apalagi saat ini berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2008, Indonesia merupakan negara ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia.

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler
Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Sel Dirazia, Nazaruddin: Ini Guantanamo Indonesia
Soal Subur 'Diculik', Rahmad Salahkan Kepala BIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

44 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

55 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

55 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

59 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.