TEMPO.CO, Jakarta - Jejaring bisnis Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dalam berbagai proyek Pemerintah Provinsi Banten semakin terkuak. Dia diduga punya banyak kaki tangan dalam proyek-proyek tersebut.
Pia Akbar Nasution, pengacara Wawan, mengakui bahwa orang-orang yang dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi, yakni Yayah Rodiah, Muhamad Awaludin, dan Dadang Priatna, merupakan pegawai adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu. "Yayah pegawai bagian keuangan Wawan," kata Pia kepada Tempo kemarin malam.
Rabu dua pekan lalu, KPK mencegah Yayah, Dadang, dan Awaludin ke luar negeri dalam enam bulan ke depan. Ketiganya dicegah untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk Wawan, tersangka kasus dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi (kini nonaktif) Akil Mochtar.
Menurut Pia, dirinya tidak tahu persis posisi Yayah sebagai staf keuangan di perusahaan suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Diany Rachmi itu. Ia mengaku tidak mendalami riwayat pekerjaan ketiganya.
Dari penelusuran Tempo, Yayah ternyata bukan staf biasa di perusahaan Wawan. Di PT Citraputra Mandiri Internusa, misalnya, Yayah menjabat komisaris utama. Di PT Citraputra, Wawan menguasai 80 persen saham. Perusahaan ini pernah menggarap proyek pelebaran jalan Ciruas-Petir di Lebak senilai Rp 4,256 miliar.
Adapun Dadang dan Awaluddin terdaftar sebagai komisaris dan direktur utama di PT Buana Wardana Utama. Para pegiat antikorupsi Banten menuding Wawan kerap memanfaatkan PT Buana untuk memenangi sejumlah proyek di Banten.
Juru bicara Masyarakat Transparansi Banten, Oman Abdurrahman, mengatakan Dadang merupakan penghubung Wawan dengan para kepala dinas. Adapun Yayah menjadi kasir penerima komisi 20 persen dari pemenang proyek. Sedangkan Awaluddin bisa memainkan kedua peran itu. "Ketiganya dekat sejak Wawan di Bandung.”
Indonesian Corruption Watch membenarkan temuan itu. Peneliti di ICW, Ade Irawan, mengatakan ketiganya sudah lama menjadi pelaksana proyek “dinasti Atut”. "Memang ada operatornya," kata Ade.
Tempo berusaha meminta konfirmasi, tapi Yayah tak bisa ditemui di rumahnya di Grand Serang Asri Residence, Serang. "Saya tidak tahu kapan bapak-ibu pulang,” kata Iyop, pengurus rumah Yayah. Dadang juga belum bisa dimintai konfirmasi. “Saya tidak tahu dia di mana,” kata Sendi, adik Dadang.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan lembaganya masih mendalami informasi dan peran sejumlah saksi dalam kaitan dengan kasus Wawan. Ia menolak mengomentari dugaan bahwa Yayah, Dadang, dan Awaludin adalah operator dalam jaringan bisnis Wawan. “Kami tidak diberi informasi tentang materi kasus."
MAYA NAWANGWULAN | TRI SUHARMAN | ANANDA BADUDU | MUHAMAD RIZKI | KHAIRUL ANAM | WASI'UL ULUM | BOBBY CHANDRA
Topik terhangat:
Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita lainnya:
Jokowi: Blusukan di Jakarta Bikin Nangis
Demokrat Ditelanjangi, Ical: Bukan TV One
Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya
Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi