TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pemerintah selalu siaga atas kemungkinan dampak pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve. The Fed tengah mengadakan pertemuan pada 29-30 Oktober waktu setempat.
"Kami sudah siaga, dari Kementerian Keuangan itu yang namanya bonds stabilization fund. Kalau dibutuhkan, ya, kita lakukan," ujar Chatib saat ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Rabu 30 Oktober 2013.
Chatib menilai The Fed belum akan melakukan pengurangan stimulus atau tappering off. Indikasinya yakni angka pengangguran Amerika yang masih berada di level 7,2 persen. Menurut dia, Amerika akan melakukan tappering off ketika angka pengangguran di bawah 7 persen dan inflasi mencapai 2 persen. "Kalau lihat dari indikatornya, di mana tingkat penganggurannya masih 7,2, rasanya unlikely mereka lakukan tapering off sekarang," kata dia.
Ia melanjutkan, saat ini pasar keuangan di Indonesia sudah mengantisipasi isu tersebut sejak lama. Hal itu antara lain terlihat dari indeks harga saham gabungan yang dibuka menguat hari ini.
"Memang, satu-dua hari terakhir market nervous, rupiah mengalami pelemahan 100 poin itu wajar, yield kita yang tadinya di bawah 6 sekian persen sekarang sudah 7 persen," ujarnya. Ia menambahkan, "market sudah price-in kalau The Fed tidak akan melakukan tappering off dalam waktu dekat," katanya.
RIRIN AGUSTIA
Terpopuler :
Insinyur Indonesia Terbaik di Asia Tenggara
UMP DKI Jakarta Akan Jadi Rp 2,29 Juta
Sekitar 100 Pengusaha Asing Diprediksi Hengkang
Konsorsium Bakal Bangun Infrastruktur Pipa Gas
Produksi Kedelai dan Daging Sapi Ditingkatkan
Pendapatan Semen Indonesia Melonjak 27 Persen
Bangun Hotel Baru, Maspion Gandeng Aston
WNI Perbatasan Lebih Suka Gula Malaysia
12 Wilayah Perkantoran Termahal Dunia
Desember, Bus Semarang Pakai Tiket Elektronik