TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya aplikasi foto berbasis perangkat bergerak seperti Instagram rupanya mengancam aplikasi serupa yang diciptakan lewat situs. Ancaman ini terbukti dari rencana tutupnya pengembang foto berbasis komputasi awan (cloud), Everpix.
Mereka akan resmi menutup kegiatan operasionalnya mulai 15 Desember 2013. Pengumuman ditutupnya Everpix sudah disampaikan melalui surat elektronik kepada setiap penggunanya. Di surat tersebut dijelaskan apa saja yang harus dilakukan penggunanya, termasuk cara memperoleh refund.
Baca Juga:
Everpix pertama kali diluncurkan pada 2011 dalam ajang San Fransisco Disrupt. Selama menjalankan aplikasi, mereka bergantung pada dana dari para investor, di antaranya Index Ventures dan 500 Startups, yang nilainya mencapai US$ 1,8 juta atau Rp 20,5 miliar. Adapun tim pengembang terdiri atas enam orang.
Melalui blognya, mereka mengumumkan perihal penutupan Everpix. Berikut pengumuman resminya.
"Dengan berat hati kami umumkan bahwa Everpix akan tutup dalam beberapa pekan mendatang. Penutupan ini membuat kami frustrasi karena kami tidak bisa lagi melanjutkan Everpix. Kami tidak mampu lagi menyelamatkan keuangan untuk menjalankan bisnis. Usaha kami untuk menemukan tempat baru bagi Everpix rupanya tidak membuahkan hasil. Maka pada akhirnya, kami tidak memiliki keputusan lain yaitu menutup layanan ini".
Casey Newton dari The Verge mengungkapkan kesannya terhadap Everpix. Belum lama ini ia bertemu dengan Chief Executive Officer Everpix, Pierre-Olivier Latour. "Everpix adalah aplikasi yang sangat indah, namun sayangnya tidak ada cara lain untuk menyelamatkan Everpix," ujar Newton.
TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Gadis Virtual Sukses Deteksi Ribuan Pedofil
Berapa Jumlah Planet Mirip Bumi di Bima Sakti?
Fosil Platipus Raksasa Ditemukan di Australia
Kaskus 14, Semarak Pesta Ulang Tahun di Dunia Maya