TEMPO.CO, Jakarta - Satu TKI yang akan dipulangkan meninggal di Arab Saudi pada Rabu, 6 November 2013. TKI itu, Didin Jaenudin Sahroji, 61 tahun, asal Sukabumi, meninggal di penampungan Tarhil Sumayshi.
"Dia meninggal karena sakit," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Mohammad Jumhur Hidayat, Kamis, 7 November 2013. Tarhil Sumayshi merupakan penjara imigrasi yang menjadi tempat penampungan sementara bagi TKI yang terjaring razia dokumen resmi ketenagakerjaan oleh pemerintah Arab Saudi.
Menurut Jumhur, saat ini jenazah Didin sedang ditangani oleh Konsulat Jenderal RI. Jenazah tengah mendapat pemeriksaan khusus di Rumah Sakit Jeddah.
Sejak berakhirnya masa amnesti pada 3 November lalu, suasana di penjara imigrasi sangat sibuk. Sebanyak 7.885 orang TKI dilaporkan terjaring razia imigrasi. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah (baca pula: dua sebab TKI terancam dipulangkan).
Kementerian Luar Negeri mencatat, hingga berakhirnya masa pengurusan amnesti hanya 17.306 yang mendapat perbaikan status ketenagakerjaan dari 101.067 WNI yang mengurus Surat Perintah Laksana Paspor. Di luar itu diperkirakan masih ada sekitar 100 ribu lebih TKI ilegal yang belum mengantongi dokumen apa pun.
Jumhur berharap, untuk sementara para TKI itu tak terus berdatangan ke penampungan Sumayshi. Alasannya, pemerintah hingga kini masih agak kesulitan menangani jumlah TKI yang terus bertambah. Tujuh ribu lebih TKI di penampungan saat ini hanya ditangani 32 petugas KJRI dan Tim Perbantuan Teknis dari Jakarta. "Tim terus membantu proses pendataan dan penyelesaian dokumen perjalanan untuk kembali ke Tanah Air."
Berita mengenai TKI selengkapnya klik di sini.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler
Hakim Cantik Vica Disebut Suka Aneka Pria
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Mahfud soal Tudingan Akil: Saya-BW Ngaji Bareng
Ini Foto Ibas dengan Baju Lengan Pendek
Akil Mochtar: Mahfud Md. Pernah Langgar Kode Etik
Mengundang Jokowi Harus Bayar?
Sekali Main, Iis Dahlia Dibayar Akil Rp 30 Juta
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi