TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan calon presiden yang mampu menyelesaiakan persoalan-persoalan di Indonesia Timur. Selama ini, dia menilai, di kawasan Indonesia Timur sering terjadi aksi kekerasan.
"Ada tidak presiden yang berani mengurai problem Indonesia Timur?" katanya saat melakukan dialog publik bertema "Yogyakarta Istimewa Tanpa Kekerasan" di Auditorium Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY di Yogyakarta, Sabtum 9 November 2013.
Stigma bahwa masyarakat Indonesia Timur adalah masyarakat yang suka melakukan kekerasan membuat mereka tidak hidup nyaman saat tinggal di provinsi lain. Padahal stigma itu, menurut Hemas, tidak benar. "Orang bilang kalau masyarakat Indonesia Timur itu garang-garang dan suka kekerasan. Itu salah."
Adanya pengelompokan warga atas nama daerahnya dinilai Hemas bukan langkah yang benar. "Justru kesukuan itu bisa merusak kebersamaan," kata Hemas yang juga permaisuri Keraton Yogyakarta itu.
Baca juga: Aburizal Takut Jokowi Nyapres, Kata Pengamat
PITO AGUSTIN RUDIANA
Terpopuler
Pengamat: Aburizal Takut Jokowi Nyapres
Anas Bagi-bagi BlackBerry, Ruhut: Seperti Kentut
Gara-gara Salat, Karyawan DHL Dipecat
Trik-trik Akil Mochtar: Kalah-Menang Dibikin Duit