Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Korban Topan Haiyan Bertahan Hidup

Editor

Pruwanto

image-gnews
Seorang pria duduk dekat rumahnya yang hancur akibat diterjang topan Haiyan di Tabogon, propinsi Cebu, Filipina, (11/11).  Sekitar 10 ribu penduduk memerlukan bantuan makanan, air, dan obat-obatan. REUTERS/Charlie Saceda
Seorang pria duduk dekat rumahnya yang hancur akibat diterjang topan Haiyan di Tabogon, propinsi Cebu, Filipina, (11/11). Sekitar 10 ribu penduduk memerlukan bantuan makanan, air, dan obat-obatan. REUTERS/Charlie Saceda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Topan terbesar sepanjang sejarah yang melanda Filipina pada Jumat, 8 November 2013, menyisakan banyak derita. Tak hanya korban yang meninggal hingga 10 ribu jiwa, korban selamat masih perlu banyak perawatan. Khususnya, penangangan pascabencana agar korban selamat bisa terus bertahan hidup. “Ada tiga langkah utama,” ujar Jhon Oxford, profesor virologi dari Bart and The London School of Denstistry, dalam acara peluncuran Studi Terbaru Global Hygiene Council di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 12 November 2013.

Oxford, yang juga Ketua Dewan Hygiene Global, menuturkan bahwa yang perlu diselamatkan adalah pasokan air bersih. Air bersih adalah cara menyelamatkan pengungsi yang selamat. Baik untuk kehidupan harian mereka maupun untuk perawatan pengungsi yang masih sakit. Air, kata Oxford, bisa jadi sumber penyakit yang mematikan seusai bencana. "Air berpeluang jadi terkontaminasi berbagai penyakit," kata dia.

Langkah kedua adalah pemisahan korban. Dalam setiap bencana, korban selalu tinggal dalam satu tempat penampungan. Tempat yang besar itu, menurut Oxford, harus disekat antara yang sehat dan yang sakit. "Bisa apa saja, sih, sebenarnya, tergantung kebutuhan," ujar dia. Artinya, bisa antar-jenis kelamin, berdasar usia, atau kondisi kesehatan.

Terakhir, ia melanjutkan, adalah membersihkan kondisi tempat yang tidak terkena bencana. Mulai dari nyamuk, sampah, dan genangan air harus dijauhkan dari pengungsi yang rata-rata kondisi psikis dan fisiknya menurun. Dengan situasi tersebut, penularan penyakit mudah sekali. Mulai dari tifus, pneumonia, malaria, kolera, hingga polio. Sebab, waktu bencana muncul, Oxford mengatakan, penyakit-penyakit yang dulu diperkirakan hilang bisa timbul kembali. Seperti kasus wabah kolera pascagempa Haiti (2010-2013) atau ancaman polio di Suriah (2013).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DIANING SARI

Baca juga:
AS Siap Bantu Upaya Pemulihan Akibat Topan Haiyan 

Korban Topan Haiyan Mencapai 10 Ribu Orang

Topan Haiyan Tewaskan 5 Persen Penduduk Tacloban 

Topan Haiyan, Filipina Umumkan Darurat Bencana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.


Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Rodrigo Duterte. REUTERS
Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.


Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Kel Cruz dan salah satu lukisannya. oddyitycentral.com
Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis


Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan
Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.


Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina mengikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. Pejabat Filipina mengatakan bahwa kota Marawi tengah dikuasai milita Maute yang merupakan gerilyawan terkait ISIS. (Jes Aznar/Getty Images)
Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.


Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), dan Pasangannya Honeylet Avancena mengobrol saat mereka menunggu kedatangan para pemimpin Asia Tenggara untuk upacara pembukaan KTT ASEAN Leader ke-30 di Manila, Filipina, 29 April 2017. Pasangan ini terlihat mesra saat menyambut tamu negara. AP/Bullit Marquez
Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.


Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Asap hitam mengepul ke langit, usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, 27 Mei 2017. REUTERS
Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.


Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.


Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.


Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com
Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.