TEMPO.CO, Jakarta - Berpelesiran ke Kairo, Mesir, merupakan hal yang disukai sebagian para kaum hawa. Apa pasal? Ternyata menurut Sonny Muchlison, pakar mode dan gaya hidup, para perempuan yang menyukai perhiasan seperti emas mempunyai cita-cita untuk berpelesiran ke Arab Saudi dan Mesir.
Menurut pengakuan seorang pemandu wisata kepada Tempo, Atut menikmati Kairo selama dua jam menggunakan sebuah yacht mewah yang meluncur di atas Sungai Nil. Menurut pemandu itu, rombongan Atut menikmati fasilitas yacht lebih dari dua jam. Mengelilingi Sungai Nil, Atut cs pun menikmati hidangan makan malam di dalam yacht yang mengapung di atas keindahan Sungai Nil. Atut dan rombongan pejabat Banten pelesiran ke Kairo pada 9-11 Mei 2008.
"Saya kira Ibu Atut (mungkin) pelesiran ke Kairo untuk belanja emas dan kaftan yang bermanik emas yang memang diminati perempuan Indonesia. Kaum hawa di negeri ini kalau mau belanja emas ya pergi umroh, berhaji, dan pelesiran ke Kairo, Mesir," kata Sonny Muchlison, pengamat mode dan gaya hidup, yang datang berkunjung ke kantor redaksi Tempo di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 14 November 2013.
Sonny mengatakan dari beberapa cerita yang beredar di lingkungan sosialita, Atut memiliki koleksi perhiasan yang berkelas. "Emas di Arab dan Kairo merupakan salah satu emas terbaik. Mungkin saja Atut ke sana untuk memburu emas dan kaftan berpayet atau bersulamkan emas yang hanya ada di Kairo."
Tentang akan dikenakan ke mana berkaftan serba emas ini? Menurut Sonny, dalam lingkungan pergaulan Atut, termasuk di acara keluarga, orang nomor satu di Banten ini pasti memiliki keinginan tersendiri untuk tampil istimewa dan berbeda.
"Jangan salah, kalau di acara keluarganya sendiri, sangat mungkin Atut menampilkan diri seistimewa dan harus berbeda dengan yang lain. Nah, dengan mengenakan kaftan bersulam dan berpayet emas ini, Atut bisa mematutkan diri secara spesial," kata Sonny.
Pria berkacamata ini kemudian bercerita bahwa kaftan bersulam dan berpayet emas hanya dikenakan kalangan tertentu karena harganya di atas puluhan juta rupiah. Pakaian jenis ini biasanya dikenakan anggota kerajaan, bangsawan atau orang kaya di Timur Tengah.
"Seingat saya dalam salat Idul Fitri lalu, Atut yang datang ke tempat salat juga mencuri perhatian. Memang dia mengenakan mukena putih, tapi di bagian depan terselip payet emas dan terlihat bling-bling. Coba bayangkan, dalam konteks berada di depan Tuhan ketika semua adalah sama, dia pun ingin terlihat beda."
HADRIANI P | RINA ATMASARI
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Pengidap Diabetes
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes
Mata Cantik Meski Tertutup Lensa
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2
Polusi Udara Cina Ancam Kesuburan Pria