TEMPO.CO, Purbalingga - Puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia Purbalingga berunjuk rasa menolak penangkapan dokter Dewa Ayu di Alun-alun Purbalingga, Selasa, 20 November 2013. Mereka membagikan bunga dan memakai pita hitam sebagai tanda penolakan terhadap kriminalisasi profesi dokter.
"Tidak ada dokter di dunia ini yang ingin pasiennya meninggal dunia," kata Ketua IDI Purbalingga, Wahyudi, Rabu, 20 November 2013. Dia mengatakan, dokter dalam menjalankan tugasnya selalu mengedepankan kepentingan pasien. Penangkapan terhadap dokter Ayu dinilai bisa menimbulkan keresahan di kalangan dokter yang hendak menolong pasien. "Jujur kami khawatir kami nanti juga akan dikriminalisasi," katanya.
Aksi serupa juga dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. "Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan terhdap rekan sejawat," ujar Rizka Khairiza, mahasiswa Kedokteran Unsoed.
Untung Gunarto, Ketua IDI Cabang Banyumas, dalam orasinya mengatakan, penangkapan dokter Ayu merupakan preseden buruk bagi dunia kedokteran. "Meskipun dalam diam, kami sudah dapat menyimpulkan bahwa hukum yang adil di negara ini masih sangat mahal," katanya.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Sp.OG ditahan Kejaksaan Negeri Manado. Bersama dengan dua orang rekannya, dr. Hendry Siagian dan dr. Hendry Simanjuntak, dokter Ayu divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dengan tuduhan melakukan malapraktek terhadap Julia Fransiska Maketey yang meninggal dunia saat melahirkan. Dr. Ayu langsung ditangkap di Balikpapan, sementara dua koleganya sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Aksi keprihatinan atas ditahannya dokter Ayu juga dilakukan para dokter di sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Kupang, dan Semarang.
ARIS ANDRIANTO
Berita lainnya:
Disurati Istana, Jokowi Pindahkan Pohon Palem
Ini 4 Jam Perjalanan Novi Amilia dan Sopir Taksi
Diperiksa KPK 7 Jam, Muka Atut Memerah
Indonesia Disebut Juga Sadap Australia
Max Sopacua: Direksi TVRI Coba Suap Saya