TEMPO.CO, Jakarta - Vonis 10 bulan penjara terhadap dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani membuat ribuan dokter prihatin. Mereka melakukan perlawanan dengan berbagai upaya, mulai dari doa bersama, aksi solidaritas, sampai membaca puisi.
Dalam aksi unjuk rasa di depan Mahkamah Agung, misalnya, orasi tak henti-henti diteriakkan. Sembari berdiri di atas mobil, seseorang meneriakkan stop kriminalisasi dokter. "Saya berdiri di sini untuk beri tahukan pada dunia kalau kami bukan pembunuh. Bebaskan dokter Ayu," ucap sang orator. (Baca juga: Dokter Ayu Menyesal Jadi Dokter)
Ada beberapa yang membentangkan spanduk bertuliskan "Stop Kriminalisasi Dokter". Di antara mereka juga ada yang membagikan selebaran kepada para pengguna jalan.
Profesor dr Wimpie Pangkahila melakukan perlawanan dengan langkah yang berbeda. Dia menulis puisi untuk melawan vonis tersebut. Puisi itu disebarkan lewat situs jejaring sosial Facebook. Berikut ini puisi Profesor Wimpie.
PUISI PERMINTAAN MAAF
dari dokter Indonesia.
Barangkali inilah saatnya
Ketika langkah kita tak boleh berhenti begitu saja
Karena penguasa tak mau peduli
Ketika kita telah dikriminalisasi
Padahal telah bekerja sesuai standar profesi
Maafkan kami para dokter yang terluka
Kalau suatu hari nanti kami mau cuti bersama
Karena sudah terlalu letih kami bekerja
Melaksanakan profesi menyelamatkan nyawa
Dan meningkatkan kualitas hidup bangsa
Jangan bilang dokter mogok kerja
Bukankah cuti bersama boleh saja
Walaupun bersama sama seluruh Nusantara?
Dan jangan bilang ini arogansi semata
Karena kami juga manusia biasa
Ya, kami memang manusia biasa
Yang kecewa ketika diperlakukan tanpa rasa
Yang terluka ketika disiram kopi panas di wajah ini
Yang tak berdaya ketika dipenjara
Yang terhina ketika iklan bohong kesehatan dibiarkan merajalela
Padahal korban berjatuhan di mana mana
Maafkan kami kalau suatu hari nanti kami cuti bersama
Tetapi janganlah bingung dan kecewa
Karena kalian boleh datangi mereka
Yang mampu sembuhkan kanker payudara tanpa obat apalagi operasi
Yang sembuhkan kanker peranakan dengan ramuan asli
Yang sembuhkan AIDS dalam tiga bulan
Yang sembuhkan impoten dengan ramuan tanaman
Dan yang sanggup mengembalikan keperawanan
Sulit kami mengerti mengapa penguasa melakukan pembiaran
Padahal semuanya ini jelas penipuan
Sementara dokter terus ditekan
Dan akhirnya masuk rumah tahanan
Masih adakah di negeri ini keadilan dan kebenaran?
Akhirnya maafkan kami wahai para penguasa negeri ini
Karena walaupun kami tak kalah dengan dokter di luar negeri
Tetapi kami tak mampu mengatasi penyakit gemar korupsi
Sanur, Bali, 21 November 2013.
Dokter Ayu dituding melakukan malpraktek bersama Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak kepada pasien bernama Julia Fransiska Makatey. Julia meninggal dunia saat melahirkan di Rumah Sakit Prof. Kandouw, Manado, Sulawesi Utara, pada 2010. (Baca: Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini)
Saat ini, dokter Ayu dan Hendy ditahan di Rumah Tahanan Malendang, Manado, sementara Hendry masih buron. Untuk dokter Ayu, surat izin prakteknya terancam dicabut jika memang terbukti bersalah. (Baca juga: Majelis Kehormatan dan Etik Kedokteran Pusat Sebut dr Ayu Tidak Melanggar Etik)
SINGGIH SOARES | BS