TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman meminta polwan untuk menunda menggunakan jilbab saat bertugas. Alasannya, aturan tentang penggunakan jilbab itu belum ada. "Jadi, tunggu aturan dulu biar seragam," ujar Sutarman ketika dihubungi Tempo, Ahad, 1 December 2013.
Menurut Sutarman, ihwal penundaan jilbab itu sudah dia sampaikan lewat telegram rahasia kepada seluruh institusi kepolisian. "Haknya memang diberikan tapi saat pelaksanaan tidak seragam (warna-warni)," ujarnya. Pahadal Polri terikat pada seragam polisi. "Anggaran pengadaan baju belum ada sehingga perlu diatur."
Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S. Pane menilai telegram rahasia yang dikeluarkan Kapolri tidak tepat. Sebab penggunaan jilbab sudah berkebang di institusi kepolisian di daerah-daerah. Apalagi Sutarman pernah mengeluarkan pernyataan yang mengizinkan penggunaan jilbab itu (baca: Kapolri: Mulai Besok Polwan Boleh Berjilbab).
Menurut Neta, untuk keseragaman, Mabes Polri cukup mengeluarkan telegram rahasia mengenai tata cara pemakaian, bentuk, warna dan model jilbab yang diperbolehkan. Hal ini dapat diberlakukan hingga Polri memiliki anggaran pengadaan model jilbab yang seragam untuk seluruh polwan.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terkait:
Hari Ini, Polwan Surabaya Resmi Berjilbab
Semua Polwan Muslim di Jombang Berjilbab
Peragaan Busana Polwan Berjilbab di Polda Metro Jaya
DPR Minta Kapolri Izinkan Polwan Berjilbab
