TEMPO.CO, Malang - Ratusan mahasiswa di Kota Malang Raya menggelar malam renungan memperingati kematian mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang, Fikri Dolasmantya Surya. Mahasiswa menyalakan lilin bersama di depan perpustakaan Universitas Brawijaya Malang, semalam.
Acara diselimuti kesedihan. Isak tangis ratusan mahasiswa mewarnai pembacaan puisi yang dilakukan secara bergantian. "Sedih dan terharu. Jangan ada lagi kekerasan," kata Nurmala, salah seorang mahasiswi.
Sepanjang malam renungan, peserta menampilkan puisi yang berisi kritikan atas kekerasan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Mereka juga turut merasakan kesedihan kehilangan seperti yang dirasakan orang tua Fikir, Muchsin, dan Khusnul Fikhiyah. Sejumlah peserta renungan tampak menitikkan air mata dan sebagian menahan tangis.
Maklum, sejumlah puisi dan testimoni teman-teman Fikri mengaduk emosi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang. Apalagi, mereka juga mengetahui seputar pemberitaan kekerasan hingga merenggut nyawa Fikri. Sedangkan teman sesama mahasiswa ITN tak terlihat dalam kegiatan itu. Mereka diperkirakan takut jika menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Aliansi Mahasiswa Anti-Kekerasan (AMAK) tersebut.
Para mahasiswa yang menghadiri malam renungan itu juga mengumpulkan dana sumbangan untuk keperluan advokasi. Lembaran uang diletakkan di atas kain putih bergambar avatar Fikri. Di sekeliling avatar Fikri menyala lilin sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam. "Kita melakukan aksi damai, tak hanya unjuk rasa," kata koordinator AMAK, Farid Ramdani.
Baca Juga:
Aksi ini sekaligus mengajak mahasiswa lain untuk ikut terlibat mendorong agar kasus kekerasan di kampus dihentikan. Sebab, kasus kekerasan yang dialami Fikri menunjukkan bahwa masih terjadi kekerasan di lingkungan kampus. "Pendidikan hari ini masih diwarnai kekerasan. Mari berikan pendidikan yang manusiawi," katanya.
Mereka juga menuntut tanggung jawab dari Rektor ITN Malang karena melakukan pembiaran aksi kekerasan dalam lingkungan pendidikan. Farid juga menuntut pelaku kekerasan diadili dan dihukum berat. Aksi mahasiswa ini ditutup dengan lagu Darah Juang.
Fikri, mahasiswa ITN angkatan 2013, tewas setelah mengikuti orientasi Kemah Bakti Desa yang dilaksanakan di Gua Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Dugaan sementara polisi, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun investigasi AMAK menyatakan kematian Fikri karena kekerasan fisik.
EKO WIDIANTO
Terpopuler:
Mahasiswi Korban Bintaro Akhirnya Meninggal
Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih'
Selesai di KPK, Airin Akan Kunjungi Korban Bintaro
Mengapa Truk BBM Berhenti di Rel Kereta Bintaro?
Ahmad Dhani Akhirnya Balas Twit Farhat Abbas
Kisah Mistis di Seputar Lintasan Kereta Bintaro
Baca SMS Bu Pur-Ani SBY, Pengacara Disetop Hakim
Korban Kereta Bintaro Dituntun Bisikan Gaib
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Kisah Si Budeg dan Si Item 'Penunggu' Rel Bintaro