TEMPO.CO, Boston - Tersangka pelaku bom Boston Marathon yang tewas tertembak, Tamerlan Tsarnaev, hidup tersiksa oleh suara-suara di kepalanya, menurut Boston Globe. "Dia diyakini mengidap majestic mind control, yang merupakan ciri seorang dengan kepribadian terpecah dan menciptakan kepribadian alternatif di mana keduanya hidup berdampingan," kata Donald Larking, teman satu pengajian di Masjid Boston, kepada Globe. "Anda dapat memberikan tanda, frase, atau isyarat untuk mengeluarkan kepribadian alternatif dan membuatnya melakukan hal-hal aneh. Tamerlan berpikir seseorang mungkin melakukan itu padanya."
Pria 26 tahun itu tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah melakukan dua pengeboman bersama saudaranya, Dzhokhar, 19 tahun. Dzhokhar berhasil ditangkap dalam kondisi hidup. (Baca: Peledak Bom Boston Jadi Sampul Depan Rolling Stone)
Menurut laporan polisi, Tsarnaev bersaudara bersama-sama merencanakan pengeboman yang menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 260 lainnya. Meski ada kecurigaan dia melakukan kontak dengan kelompok radikal Islam selama kunjungan ke Kirgistan tahun 2012, laporan menyimpulkan kekerasan yang dilakukan keduanya lebih mungkin berakar pada krisis internal dalam keluarga mereka dan pergolakan batin pelaku.
Laporan itu menyebutkan, kepribadian yang terpecah sudah mulai muncul sejak muda. Dia, misalnya, disebut-sebut tak bisa menerima kritik, sekecil apa pun.
Ibunya, Zubeidat, pernah mengatakan kepada temannya bahwa Tamerlan suatu saat mengaku "merasa seperti ada dua orang yang hidup dalam dirinya." Namun ia menolak saran temannya untuk mencari pengobatan bagi anaknya. " Tidak, dia baik-baik saja," kata Zubeidat, menurut laporan itu.
Zubeidat lebih memilih agama sebagai terapi. Dia mendorong Tamerlan memeluk Islam untuk mencegah dia berpesta dan minum minuman keras. Belakangan, Tamerlan justru bergaul secara intens dengan kelompok Islam garis keras hingga saat melakukan aksi yang menodai event tahunan ajang lomba lari bergengsi di Amerika Serikat itu. (Baca: Terdakwa Bom Boston Mengaku Tak Bersalah)
BOSTON GLOBE | TRIP B