TEMPO.CO, Jakarta - Setelah merugi hampir US$ 4 miliar, BlackBerry tetap memiliki rencana untuk bertahan. Kali ini, perusahaan bekerja sama dengan Foxconn, perusahaan pembangunan teknologi asal Taiwan, untuk membuat ponsel yang akan diluncurkan awal tahun depan. Ponsel ini kabarnya akan dijual hanya di Indonesia. BlackBerry dan Foxconn akan bekerja sama selama lima tahun untuk mengimbangi segala perkembangan dan manajemen persediaan perangkat.
"Kami akan membangun model bisnis yang lebih efisien untuk divisi perangkat. BlackBerry berkomitmen untuk berada di pasar perangkat dalam waktu jangka panjang. Kami akan berfokus pada desain iconic, keamanan kelas dunia, pengembangan software, dan manajemen mobilitas perusahaan," kata CEO BlackBerry, John Chen.
Digital Trends menuliskan, BlackBerry membidik Indonesia karena negara ini dianggap masih 'menjanjikan'. Penjualan ponsel BlackBerry di sini termasuk cepat. Selain itu, di Indonesia, BlackBerry masih sangat populer. Bahkan, pada bulan Juli lalu, tercatat ada 15 juta atau 20 persen pengguna ponsel asal Kanada itu di Indonesia. Angka yang cukup baik untuk sebuah "kemunduran" yang sedang dialami perusahaan.
Kini, nasib BlackBerry harus kembali dipertaruhkan. Pasalnya, pada kuartal ketiga, BlackBerry mengalami kerugian sebanyak US$ 44 miliar. Di sisi lain, sebanyak 4,3 juta ponsel BlackBerry terjual selama tiga bulan. Sebanyak 3,2 juta di antaranya adalah BlackBerry seri 7. Namun, seri terbaru BlackBerry 10 justru tak bisa lebih baik dari seri sebelumnya di mata konsumen.
Sebetulnya, BlackBerry memang selalu membuat hardware sendiri. Namun, mengingat perusahaan mengalami masa yang sulit tahun ini, kerja sama dengan Foxconn akan meringankan anggaran. BlackBerry Foxconn akan kembali mencoba membuat ponsel seri 10 yang mungkin akan diluncurkan Maret atau April tahun depan. Sejauh ini, ponsel masih dalam tahap prototype. Kemungkinan, BlackBerry akan kembali ke jalur utama dengan memproduksi ponsel ber-keyboard QWERTY yang sempat membuat produknya populer.
RINDU P HESTYA | DIGITAL TRENDS
Berita Lain:
Argentina Luncurkan Roket Penunjang Pertahanan
Cina Bangun Pusat Penelitian Keempat di Antartika
Monyet Penelitian Tewas, Harvard Didenda US$ 24000
Demi Siswa, India Bikin Tablet Seharga Rp 280 Ribu