TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini merupakan tahun yang amat berat untuk BlackBerry. Jumat lalu, perusahaan mengumumkan kerugian sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 53 triliun. Setelah kabar itu tersebar, CEO BlackBerry John Chen menuliskan surat untuk karyawannya tentang apa yang sebenarnya dialami perusahaan.
Dalam surat itu, Chen menyebutkan, penjualan BlackBerry 10 yang tidak berkembang adalah salah satu alasan perusahaan mengalami kerugian yang begitu besar. Chen menyebutkan angka US$ 2,7 miliar atau Rp 32 triliun untuk kerugian yang didapat pada kuartal ketiga dari penjualan produk BlackBerry 10 yang tidak berjalan baik.
Selain menuliskan kabar "duka", Chen juga mengungkapkan bahwa kemitraan yang dijalin dengan Foxconn adalah cahaya terang bagi perusahaan. Chen menjelaskan, kerja sama itu akan dimanfaatkan untuk membuat desain iconic, keamanan kelas dunia, pengembangan software, dan manajemen mobilitas perusahaan yang lebih baik.
Situs Phone Arena menuliskan, BlackBerry kabarnya memiliki simpanan sebesar US$ 3,2 miliar untuk investasi strategis bagi situasi seperti ini. Kabarnya, perusahaan juga memiliki kekuatan baru, selain Chen, untuk membangkitkan kembali kesuksesan perusahaan yang semakin meredup.
RINDU P HESTYA | PHONE ARENA
Berita Lain:
Argentina Luncurkan Roket Penunjang Pertahanan
Cina Bangun Pusat Penelitian Keempat di Antartika
Monyet Penelitian Tewas, Harvard Didenda US$ 24000
Demi Siswa, India Bikin Tablet Seharga Rp 280 Ribu