Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hidayat Menang Pemira, PKS Masih Lirik Calon Lain  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Anggota dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid memberi selamat kepada Presiden PKS yang baru, Anis Matta, dalam konferensi pers di DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Jumat (1/2). TEMPO/Seto Wardhana
Anggota dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid memberi selamat kepada Presiden PKS yang baru, Anis Matta, dalam konferensi pers di DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Jumat (1/2). TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Muzzamil Yusuf menyatakan meski Hidayat Nur Wahid memenangi pemilihan raya PKS (pemilihan calon presiden yang dilakukan oleh kalangan internal PKS), Ketua Fraksi PKS itu belum tentu resmi diusung menjadi calon presiden. Partai berlambang bulan sabit kembar itu masih melirik kemungkinan calon lain diusung sebagai capres.

"Capres yang terpilih di pemira akan dibawa ke Majelis Syuro, di situ akan diputuskan apakah mengajukan capres dari internal partai atau mengajukan alternatif dari mitra partai lain," kata Muzzamil melalui telepon selulernya, Kamis, 2 Januari 2014.

Hidayat Nur Wahid memperoleh suara terbanyak dari 22 nama kader yang dicalonkan dalam pemira yang berlangsung 29-30 November 2013. Suara Hidayat sebanyak 50.567 suara, disusul Presiden PKS Anis Matta dengan 48.152 suara (17,46 persen), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan 46.014 suara (16,69 persen), Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dengan 20.429 suara (7,41 persen).

Menurut Muzzamil, kebijakan partai ini berkaitan dengan hasil perolehan suara dalam pemilu legislatif pada April mendatang. Bila partainya tidak memenuhi standar 20 persen suara, secara otomatis partainya harus menggandeng atau berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung calon presiden.

Sebelumnya, Muzzamil mengatakan partainya membuka peluang bagi tokoh eksternal untuk dicalonkan seperti Jusuf Kalla, Joko Widodo, dan Prabowo Subianto. "Intinya, pilihan sangat tergantung hasil pileg (pemilihan legislatif)," ia menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia membantah bahwa hal itu berkaitan dengan elektabilitas Hidayat yang tidak mengungguli Jokowi, Prabowo, ataupun Jusuf Kalla dalam sejumlah hasil survei. "Prosedur Majelis Syuro PKS memang harus dilewati dulu," kata dia.

TRI SUHARMAN


Berita Terpopuler:

Di Depan Jokowi, SBY Singgung Soal Presiden Baru  
Ahok Sindir Polisi: Dosa Lama Jangan Jadi ATM  
4 Gonjang Ganjing Setelah Atut Jadi Tersangka  
Catatan Keuangan Yulianis Soal Aliran Duit ke Ibas  
2014, Era Internet Diprediksi Bakal Runtuh  
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.