Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teroris, Bom Buku, dan Penembakan di Ciputat

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Seorang anak menciumi tangan Polwan usai mengikuti program rehabilitasi trauma bagi warga yang tinggal berdekatan dengan TKP Penggerebekan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten  (3/1). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Seorang anak menciumi tangan Polwan usai mengikuti program rehabilitasi trauma bagi warga yang tinggal berdekatan dengan TKP Penggerebekan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten (3/1). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga sekitar Ciputat, Tangerang Selatan, terus dilanda ketakutan. Setelah dikagetkan persitiwa terkait terorisme, yaitu penggerebekan enam teroris di Kampung Sawah, tadi malam dikejutkan temuan benda yang diduga bom buku, disusul seorang satpan Kompleks Palm Residence, Kerahan Sawah, Ciputat, terserempet peluru.

Bom Buku tersebut ditemukan di Kompleks Taman Kedaung Pamulang, sekitar 3 kilometer dari Kampung Sawah lokasi enam teroris. Barang yang diduga bom buku itu ditemukan pukul 22.30 oleh warga kemudian dihancurkan Tim Gegana Polda Metro Jaya pukul 01.30 dinihari tadi.

Adapun lokasi tembakan yang menimpa satpam hanya sekitar 1 kilometer dari tempat penggrebekan teroris pada malam tahun baru lalu. Menurut Rudi Hartono, 36 tahun, kejadian tembakam pada Jumat malam. "Saat itu saya sedang jaga," kata satpam Palm Residence yang terjena tembakan di bagian kepalanya.

Ditemui saat dimintai keterangan oleh Polsek Ciputat, Rudi mengatakan bahwa dirinya berada di samping pos jaga. Tiba-tiba terdengar suara tembakan. "Lantas saya trus saya pegang kepala kok ada basah, ada darah. Kepala pusing," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Zaenal Arifin,  rekan korban saat ditemui di Polsek Ciputat, mengatakan rekannya itu terkena peluru di bagian jidat. "Saya ngga tau dari arah mana itu suara tembakan itu." Zaenal menambahkan setelah melihat rekannya tertembak ia langsung membawa rekannya itu ke rumah sakit terdekat , baru kemudian melapor ke polisi.

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita Terpopuler
Ucapan Baasyir Soal JIL sampai Presiden Kafir 

Pindah ke PDIP? Ahok Menjawab Santai 

Jubir Baasyir Anggap Kapolri Tak Paham Tadzkirah 

Cara Teroris Himpun Dana untuk Bom

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.